Pengurus Masjid Ikut Pelatihan Juleha: Perkuat Literasi Halal di Komunitas Umat
Bukittinggi — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kembali menunjukkan komitmen dalam membangun ekosistem halal yang kuat di daerah. Salah satu wujud nyatanya adalah penyelenggaraan Pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) Ruminansia Batch II, kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Halal Sains Center (HSC) IPB dan Satgas Halal Sumatera Barat dengan menghadirkan Juru Sembelih Qurban Masjid Raya dan Masjid Agung se-Sumatera Barat, berlangsung selama 3 hari dari tanggal 21–23 Juli 2025 di Rocky Hotel Bukittinggi.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari 19 orang juru sembelih hewan Masjid Agung dan 1 orang dari Masjid Raya Sumatera Barat ditambah 20 orang juru sembelih halal dari Rumah Potong Hewan (RPH) ruminansia skala kecil. Peserta dibekali dengan teori, praktik, serta langsung diterjunkan ke dua RPH yaitu Bukittinggi dan Padang Panjang untuk praktek lapangan penyembelihan halal. Seluruh peserta mendapatkan 1 set alat pelindung diri (APD), 1 buah pisau sembelih lengkap, yang akan digunakan ditempat masing-masing setelah kembali dari pelatihan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bapak Novrial, SE, MA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat strategis dalam menjaga integritas kehalalan produk asal hewan, terutama menjelang Iduladha, di mana jumlah hewan kurban di Sumbar mencapai lebih dari 51.000 ekor setiap tahun.
“Pemerintah Provinsi menyambut baik langkah konkret ini. Keberadaan Juleha yang terlatih bukan hanya menjaga kehalalan secara fiqhiyah, tetapi juga memberi jaminan kesehatan masyarakat. Ini sejalan dengan visi kami menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi pelopor ekosistem halal di Indonesia,” ungkap Novrial.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Sukarli,S.Pt.M.Si yang menekankan pentingnya kompetensi teknis dan religiusitas juru sembelih dalam mendukung industri halal dari sisi hulu.
“Kami ingin seluruh proses penyembelihan di Sumatera Barat benar-benar aman, sehat, dan sah menurut agama. Pelatihan ini kami desain untuk menjawab tantangan itu secara praktis dan aplikatif,” ujar Sukarli.
Dukungan akademik diberikan oleh Prof. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc., dari Halal Sains Center IPB, yang menyampaikan bahwa Sumatera Barat termasuk provinsi yang progresif dalam membangun sumber daya halal yang berbasis ilmu.
“SDM halal adalah pilar utama dalam sistem jaminan produk halal. Tanpa juru sembelih yang kompeten, halal hanya menjadi klaim. Maka pembinaan Juleha ini sangat fundamental,” jelas Prof. Khaswar.
Dari sisi penguatan komunitas keumatan, Dr. Ikrar Abdi, S.Ag.MA selaku Sekretaris Satgas Halal Sumatera Barat, memaparkan bahwa keterlibatan pengurus masjid dalam pelatihan ini adalah strategi untuk menjangkau langsung basis umat.
“Masjid bukan hanya pusat ibadah, tapi juga edukasi halal. Dengan pelatihan ini, para pengurus masjid akan mampu memastikan hewan kurban yang disembelih setiap Iduladha telah sesuai syariat dan kaidah kesehatan hewan,” tegas Ikrar.
Pelatihan ini merupakan Batch II dari rangkaian pelatihan Juleha yang digagas Dinas Peternakan. Hingga kini, telah terlatih 545 orang dari target 1.000 Juleha hingga 2029. Para peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat dasar kompetensi, sebagai modal menjadi tenaga profesional dalam sistem penyembelihan halal nasional.
Dengan kolaborasi multi-stakeholder ini, Sumatera Barat semakin mantap menempatkan diri sebagai provinsi penggerak ekosistem halal berbasis integritas, ilmu, dan syariah.