Penyerahan SK Pemetaan dan Penataan Guru Formasi CPNS 2018: Plh Kakanwil Tekankan Tiga Pesan Penting Hingga Mengutip Ungkapan John Quincy Adams

Padang (Humas)-  Plh Kakanwil Kemenag Sumbar H Hendri Pani Dias mengingatkan ratusan guru untuk memahami esensi regulasi dan kebijakan dalam menunaikan tugas dan fungsi sekaligus senantiasa bersyukur.

“Memulai tugas dan fungsi dalam aspek apa pun itu harus merujuk pada regulasi. Termasuk penyerahan SK Pemetaan dan Penataan Guru Formasi CPNS 2018 hari ini bagi 229 guru juga berdasarkan regulasi yang ada.” Sebut Plh Kakanwil H Hendri Pani Dias menyerahkan SK Pemetaan dan Penataan Guru Formasi CPNS 2018 hari ini Jum’at (16/08/24) di aula Amal Bhakti I Kanwil Kemenag Sumbar.

Terhitung dari 735 orang CPNS Guru Formasi 2018 lahirlah 229 yang di redistribusi hari ini melalui scoring dengan lima indikator yang sama, lanjutnya.

Menurut Hendri, ada beberapa catatan penting dan pelajaran dalam melaksanakan tugas. Pertama dalam aturan kepegawaian, regulasi adalah tetap regulasi. Apapun bentuk kebijakan yang ada, jika bertemu dengan regulasi, maka pasti yang menang adalah regulasi.

Tidak ada satu kebijakan pun yang bisa mengalahkan regulasi. Hal ini perlu dipahami guru dalam rangkaian menunaikan tugas kedepan. 

“Maka ketika bapak dan ibu untuk memulai apapun dalam tugas, rujukan kitab sucinya adalah regulasi. “ Katanya.

Kedua, bagi guru yang belum terpenuhi keinginannya sesuai harapan dalam penempatan penugasan, dalam kondisi apapun Hendri mengingatkan untuk senantiasa bersyukur.

“Ketika bersyukur dalam kondisi semuanya baik baik saja, semua orang pasti bisa menerima. Sebaliknya, tetap bersyukur manakala kondisi tidak sesuai dengan keinginan kita, dalam konteks ini kesyukuran kita sedang diuji. Dari yang 735 orang itu diberikan lebih awal keberuntungan sesuai dengan harapan bisa bertugas.” Terang Hendri lagi.

Ketiga, dari data dan penilaian dari sejumlah kepala madrasah guru CPNS 2018 memiliki pola dan karakteristik semangat kerja yang sangat baik. 

Mewakili Kakanwil, Hendri Pani Dias mengharapkan agar 137 orang guru yang menerima SK sesi I dan 92 orang sesi II, mampu mewarnai dan menularkan energi dan inovasi yang sudah ada. 

Jadilah guru yang berkinerja dan berkreasi seoptimal mungkin. Namun harus diingat, ketika dilapangan menemukan kendala atau benturan disebabkan sudut pandang, perbedaan perspektif dari orang tertentu yang masih berpikir dengan paradigma lama, juga harus mampu bertahan. 

“Ketika bapak dan ibu bertemu dengan generasi dengan paradigma lama ini, bisa jadi bapak dan ibu termaginalisasi. Untuk itu bapak ibu yang 229 orang ini hendaknya mampu menjadi mesin penggerak,” katanya.

Ia tak menampik benturan itu pasti akan ditemui di lapangan, karena memang tidak mudah. Namun demikian perbedaan perspektif janganlah menjadi halangan untuk melakukan kreasi dan inovasi.

“Jangan sampai CPNS tahun 2018 kembali ke alam yang termarjinalkan itu. Pola yang telah dilakukan sangat membantu kepada kemajuan madrasah,” jelasnya.

Seharusnya penerima SK hari ini menjadi lokomotif pergerakan guru berkualitas di tempat bertugas. Pihaknya meyakini karakteristik guru formasi Tahun 2018, menjadi sejarah baru dan lompatan baru bagi madrasah tempat mereka bertugas.

“Kepada yang belum mendapat alokasi kuota redistribusi hari ini, jangan berkecil hati, tentu semua yang dijalani ada hikmahnya. Sesuatu yang baik dan manis tak selalu datangnya diawal.” Katanya.

Plh Kakanwil meminta untuk guru penerima SK redistribusi hari ini segera melapor kepada pimpinan kepala madrasah tempat bertugas yang baru.

Disamping itu, Hendri Pani Dias mengakui secara khusus bahwa sebagian besar dari guru tersebut memiliki spesifikasi, inovasi dan kinerja yang bagus.

“Sebagian besar bapak dan ibu sudah menjadi inovator dimasing masing madrasah. Maka tidak perlu dipungkiri mungkin akan ada yang berat melepas kepindahan bapak dan ibu ke tempat tugas yang baru,” ungkapnya.

Untuk selanjutnya, Hendri meminta 229 orang guru yang menerima SK hari ini bisa mewarnai kreativitas dan inovasinya, bukan diwarnai.

Disisi lain Hendri mengingatkan betapa pentingnya keterampilan berkomunikasi dalam memulai setiap tugas. Dimana komunikasi menjadi salah satu indikator keberhasilan seorang guru. Selain mampu membuat inovasi, guru juga dituntut terampil beradaptasi dengan baik. Menurutnya cara berkomunikasi sangat menentukan sampai atau tidaknya sebuah pesan.

Komunikasi publik menjadi penting, komunikasi akademik juga menjadi hal yang tak kalah penting. Komunikasi yang baik itu lahir dari akhlak yang baik.

Untuk itu, Hendri mewanti-wanti para guru untuk menularkan hal positif yang sudah diterapkan selama ini kepada guru lainnya.

“Jadi, begitu melebur di madrasah, berikan warna baru dan tularkan inovasi dan karya itu kepada guru yang punya keinginan serupa.” Ucapnya.

Memberi spirit, Hendri mengutip sebuah ungkapan menarik Presiden ke-6 Amerika Serikat dihadapan ratusan guru tersebut.” If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader” yang bermakna “Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk bermimpi, belajar, melakukan hal, dan menjadi lebih dari diri mereka yang sekarang, kamu adalah pemimpin.'

Dalam konteks ini, menurut Hendri sangat relevan dengan PMA nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman implementasi kurikulum pada madrasah RA, MI, MTs, MA.

Dimana KMA ini memuat peluang kreasi dan inovasi yang luar biasa bagi madrasah. Dan sebagian besar madrasah bergantung pada bapak dan ibu hari ini. Disisi lain, kompetensi seorang guru dalam proses pembelajaran menentukan kualitas madrasah kedepan. 

“Selamat kami ucapkan sudah menerima SK hari ini. Kami berharap bapak dan ibu bisa saling berkomunikasi, dan berterimakasih kepada pimpinan yang sebelumnya dan melapor kepada pimpinan yang sekarang. Salam hormat untuk keluarga dirumah, suami atau istri dan anak anak dan jangan lupa bersyukur dengan momen hari ini.” Pinta Hendri menutup arahan.(vera)

 

 

 

 

 


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR