Penyuluh Agama Garda Terdepan, Kemenag Sumbar Dorong Kreativitas Konten Dakwah Digital

Padang, Humas — Penyuluh agama memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam mendampingi kehidupan beragama masyarakat. Hal itu disampaikan Plt. Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat yang diwakili oleh Kabid Penaiszawa, Abrar Munanda, dalam kegiatan Coaching Clinic Pembuatan Konten Digital yang Inklusif dan Transformatif bagi Penyuluh Agama Islam, Kamis - Jumat (18 - 19/09/2025).

Abrar menyebut penyuluh adalah "detak jantung" masyarakat yang mampu mendeteksi dan memitigasi persoalan keagamaan sejak dini. “Penyuluh ibarat suluh, cahaya yang menjadi panduan umat. Keberadaannya sangat strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa penyuluh tidak hanya dituntut memahami persoalan keagamaan, tetapi juga harus adaptif terhadap perubahan global, khususnya perkembangan teknologi dan informasi. Menurutnya, di era revolusi industri 4.0 menuju 5.0, penyuluh perlu menguasai keterampilan digital agar dakwah lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan generasi saat ini.

“Seringkali yang viral itu justru hal-hal negatif. Penyuluh harus mampu mengisi ruang digital dengan konten dakwah yang inspiratif, mendidik, dan menebarkan nilai moderasi beragama. Itu tantangan sekaligus peluang kita,” tambahnya.

Abrar juga mendorong para penyuluh untuk berani belajar dan berinovasi, termasuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi konten. “Tidak semua harus menunggu praktisi luar. Kita bisa belajar dari sesama penyuluh, berbagi pengalaman, trial and error, hingga menghasilkan konten yang bermanfaat. Target kita jelas: setiap penyuluh mampu membuat konten dakwah yang berkualitas,” tegasnya.

Kegiatan yang diikuti para penyuluh agama tersebut diharapkan menjadi langkah awal peningkatan kapasitas digitalisasi dakwah di Sumatera Barat. “Melalui forum ini, kita ingin lahir penyuluh-penyuluh andalan yang tidak hanya piawai berdakwah tatap muka, tetapi juga mencerahkan umat di ruang digital,” tutup Abrar.