Batusangkar, Humas - Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW diperingati bersama oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar di Aula Kantor, Kamis (30/1). Diperingati untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ASN, ceramah agama yang disampaikan kali ini membahas tentang rahasia dibalik mendirikan shalat dari peritiwa Isra Mikraj.
Diawali dengan pembacaaan ayat suci Al-Qur'an surah Al-Isra : 1 dan surah An-Najm : 12-14, ceramah yang dibawakan Kasi Bimas Islam membahas tentang peristiwa Isra Mikraj dan peristiwa yang melatarbelakanginya. "Isra Mikraj terjadi pada tahun ke-11 kenabian, dan terjadi setelah periode amul huzni (tahun duka)," ujar H. M. Algafari. Pada periode amul huzni, Nabi Muhammad SAW kehilangan istri pertamanya Khadijah binti Khuwailid dan pamannya Abu Thalib.
"Nabi Muhammad SAW diperjalankan dan ditunjukkan langit, surga, neraka dan kecilnya bumi pada peristiwa Isra sebagaimana surah Al-Isra ayat pertama. Dan sebagai 'oleh-olehnya', Nabi menerima perintah shalat," ucap H. M. Algafari. Peristiwa tersebut kemudian menjadi penghibur dimana Allah SWT tidak ingin Rasulullah bersedih karena kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. "Rahasia dibalik peristiwa ini yaitu mendirikan shalat sebagai obat kesedihan dan kegalauan," tambah H. M. Algafari.
Kakankemenag Tanah Datar H. Amril dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran pada peringatan Isra Mikraj ini sebagai momen kebersamaan, silaturahmi dan ukhuwah, serta memperkuat hubungan manusia secara vertikal dan horizontal. "Vertikal berarti memperkuat ketaatan kita dengan Allah SWT, termasuk dengan shalat yang khusuk dan diawal waktu, ini melatih disiplin kita. Sedangkan horizontal yaitu ukhuwah islamiyah kepada sesama manusia," ucap H. Amril.
Rasulullah SAW bersabda 'Ash-shalatu Mi’rajul Mukmin', shalat itu merupakan mikraj-nya orang yang beriman. "Nabi Muhammad SAW itu mikraj-nya ke sidratul muntaha, kalau kita mikraj-nya dengan shalat," ujar H. Amril. Ia menambahkan bahwa makna shalat dalam kalimat tersebut yaitu sebagai bukti kedekatan hamba dengan Allah SWT, sebagai peningkatan derajat manusia disisi Allah SWT, sebagai pembersih diri sesuai QS Al-Ankabut ayat 45, serta sebagaimana dijelaskan pada ceramah tadi akan rahasia dibalik mendirikan shalat, yaitu sebagai obat penghibur yang memberikan ketenangan dan kedamaian hati.
Memperingati berarti peristiwa Isra Mikraj tersebut harus terus diingat. Harapannya ASN Kemenag menjadi pelopor setiap peringatan hari besar Islam dalam rangka mempererat ukhuwah dan meningkatkan kesalehan masyarakat. Hadir mengikuti peringatan Isra Mikraj tersebut Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi, Penyelenggara Zawa, Pokjawas, Kepala Madrasah, Kepala KUA beserta staf dan ASN Kankemenag Tanah Datar. (AP/UH)