Padang, Humas – Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi atas terselenggaranya Workshop Pembelajaran Mendalam Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang digelar Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Sumbar di Nantongga Ballroom 1 Hotel Basko Padang, Jumat (19/9/2025). Kegiatan yang mengusung tema “Melalui Pendekatan Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam Kita Wujudkan Siswa Santun Berprestasi dan Madrasah Unggul Mendunia” ini diikuti oleh para kepala madrasah Ibtidaiyah dan guru madrasah se-Sumatera Barat.
Hadir Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat, Edison, serta Ketua Tim GTK Madrasah, Jhon Of Riezal One, yang mewakili Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sumatera Barat. Turut hadir Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Sumatera Barat, M. Yusuf, bersama dua narasumber dari MAN Insan Cendekia Padang Pariaman: Darwin (Wakil Kepala Bidang Kurikulum) dan Hendri Sakti (Wakil Kepala Bidang Akademik).
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada KKMI Sumbar yang telah menginisiasi kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa guru memiliki profesi yang sangat mulia.
Lanjutnya, Edison menekankan pentingnya membangun harmonisasi dalam dunia pendidikan. Menurutnya, kepala madrasah harus mampu menciptakan hubungan yang baik dengan guru, siswa, wali murid, serta masyarakat sekitar.
“Menjadi guru bukan hanya tugas mendidik, tetapi juga amal jariah. Ilmu yang diajarkan akan terus mengalir manfaatnya. Karena itu, keberadaan guru dan kepala madrasah sangatlah berharga bagi bangsa dan agama, Juga, tidak ada orang yang bisa bekerja sendiri seperti ‘superman’. Kita butuh super team. Dengan komunikasi yang baik dan harmonisasi yang kuat, madrasah akan mampu menghadirkan layanan pendidikan yang berdampak bagi lingkungannya,” jelasnya.
Edison juga mengingatkan bahwa di era digitalisasi, tantangan pendidikan semakin kompleks. Oleh karena itu, madrasah dituntut tidak hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. “Tagline Kementerian Agama adalah layanan yang berdampak. Maka madrasah juga harus menjadi madrasah yang berdampak unggul dalam prestasi, santun dalam karakter, sekaligus bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KKMI Sumatera Barat, M. Yusuf, menegaskan pentingnya peran guru dan kepala madrasah sebagai agen perubahan. “Pendekatan pembelajaran mendalam bukan hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga menumbuhkan akhlak, empati, serta kepedulian sosial. Kehadiran guru dan kepala madrasah hebat tentu akan membawa dampak signifikan, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi lingkungan pendidikan secara luas,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana, Darwis, dalam sambutannya menyampaikan tujuan workshop ini adalah untuk mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta, meningkatkan pemahaman guru tentang pembelajaran mendalam, membekali dengan strategi implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta menumbuhkan semangat inovasi pembelajaran abad 21.
Dengan dukungan penuh dari Kanwil Kemenag Sumatera Barat, workshop ini diharapkan mampu melahirkan inovasi pembelajaran yang bermutu, memperkuat karakter siswa, serta menjadikan madrasah di Sumatera Barat semakin maju, bermutu, dan mendunia. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini ditargetkan menghasilkan produk nyata berupa Rencana Pembelajaran Mendalam (RPM) yang akan diterapkan di madrasah masing-masing dan disebarluaskan kepada guru lain. (Tamara)