Padang, Humas — Suasana haru dan bahagia menyelimuti Bandara Internasional Minangkabau ketika rombongan kafilah Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional ke-1 Tahun 2025 asal Sumatera Barat tiba kembali dari Wajo, Sulawesi Selatan. Kehadiran para santri berprestasi ini disambut langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, H. Edison yang menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas perjuangan seluruh peserta dan pendamping.
Edison menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh santri, ustaz, dan pendamping yang telah mengharumkan nama Sumatera Barat di ajang nasional tersebut.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT. Alhamdulillah, seluruh kafilah telah kembali ke tanah air dengan selamat. Lengkap pergi dan lengkap pulang. Meskipun tidak semua membawa pulang medali emas, namun tampilnya anak-anak kita di forum nasional sudah merupakan prestasi yang luar biasa,” ungkapnya penuh rasa haru.
Edison juga menegaskan bahwa keberhasilan tidak selalu diukur dari perolehan juara, tetapi dari semangat juang, pengalaman, dan proses pembelajaran yang dilalui para peserta.
“Yakinlah, keberhasilan itu tidak mesti sekarang. Bisa jadi Allah berikan keberhasilan terbaik di waktu yang akan datang,” tuturnya memberi motivasi kepada para santri.
Plt. Kakanwil juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam kesuksesan keikutsertaan kafilah Sumatera Barat di MQK Internasional, mulai dari para pelatih, pendamping, hingga Kepala Bidang Papkis, Joben beserta tim.
“Terima kasih kepada seluruh ustaz dan ustazah atas dedikasinya. Semoga menjadi amal jariyah dan motivasi bagi generasi berikutnya,” ujar Edison.
MQK Internasional 2025 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan, merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan ribuan santri dari seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Kegiatan ini mempertandingkan tiga cabang utama — Qira’atil Mutun, Hifzhil Mutun, dan Debat — di tiga tingkatan: Ula (dasar), Wustha (menengah), dan Ulya (tinggi).
Selain itu, terdapat pula kategori Ma’had Aly dengan empat cabang lomba: Debat Qanun, Bahtsul Kutub, Risalah Ilmiyyah, dan Tarkib Digital, serta eksebisi Lalaran Alfiyyah Ibn Malik tingkat Ulya.
Kafilah Sumatera Barat berhasil menempati posisi ketujuh nasional dengan deretan prestasi membanggakan.
Muhammad Jibran Alfitra (Pesantren Terpadu Serambi Mekkah) meraih Juara 1 Akhlak Ulya Putra.
Kharen Lizka (Pesantren Nurul Yaqin) menyabet Juara 2 Tafsir Wustha Putri.
Tim Debat Bahasa Arab Putri (Sumatera Thawalib Parabek: Natisya Miftahul Asri, Luna Camil, Hanifah Shalihah) meraih Juara 2 Nasional.
Tim Debat Bahasa Inggris Putra (ICBS Harau: Abdullah Muhammad Luthfi, M. Zaki Alfachrizi, Muhammad Adnan Hanafi) berhasil meraih Harapan 1.
Selain itu, sejumlah santri lain juga berhasil menorehkan prestasi pada berbagai cabang, di antaranya:
Indah Molina (Nurul Yaqin) – Harapan 1 Tafsir Ulya Putri
M. Ramadhan Shah (Nurul Yaqin) – Harapan 3 Ilmu Hadis Ulya Putra
Adinda (Nurul Yaqin) – Harapan 3 Tauhid Ulya Putri
Tim Debat Bahasa Arab Putra (Sumatera Thawalib Parabek) – Harapan 3
M. Rizfi Mubarak – Harapan 1 Fikih Wustha
Fauzan Azima – Harapan 3 Nahwu Wustha
Niki Nafisha – Harapan 3 Nahwu Wustha
Andika Ihsan Saputra – Harapan 2 Akhlak Wustha
“Anak-anak kita adalah kebanggaan Sumatera Barat, kebanggaan orang tua, pondok pesantren, dan seluruh ustaz serta ustazah yang melatih. Kami sangat berbahagia dapat menyambut mereka kembali dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Kita sudah berjuang, kita sudah maksimal, dan kini kita serahkan hasilnya kepada takdir Allah SWT” pungkas Edison. (Aqib)