Ponpes Al Makmur Tungkar Gelar Lokakarya Peningkatan Kompetensi GTK

Limapuluh Kota, Humas - Pondok Pesantren Al Makmur Tungkar, Kecamatan Situjauh Limo Nagari, gelar Lokakarya Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), yang dimulai pada Selasa (30/7) hingga hari ini, Rabu (31/7), di aula pondok pesantren setempat. Lokakarya yang bertujuan untuk Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Mengelola Program Stategis Menuju Madrasah Maju, Bermutu, Mendunia, dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota, H. Irwan, diwakili Kasi Pendidikan Madrasah, H. Rizki Eka Putra, pada Selasa kemarin.

Hingga memasuki hari ke dua, lokakarya ini masih diisi oleh pemateri yang handal di bidangnya. Amrizon, M. Pd., Kepala MAN 1 Padang Pariaman, hadir sebagai narasumber dan berbagi ilmu dengan pendidik dan tenaga kependidikan di Pondok Pesantren Al Makmur Tungar. Amrizon, merupakan salah satu anggota Tim Penyusun Kurikulum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat.

Selama dua hari menyampaikan materi, peserta tetap antusias menerima materi dari narasumber yang sudah melanglangbuana ke madrasah-madrasah untuk berbagi ilmu, terkhusus terkait Kurikulum Merdeka,. Amrizon menyebut, yang paling utama dari penerapan Kurikulum Merdeka adalah adalah perubahan mindset tenaga pendidik.

“Kunci utama dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah perubahan mindset tenaga pendidik. Guru harus mengubah pola pikirnya. Intinya dalah tenaga pendidik harus mengantarkan peserta sesuai bakat dan kompetensinya,” Jelas Amrizon.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka pada hakikatnya menjadikan peserta didik menjadi pribadi Sholeh dan memiliki life skill sebagai branding madrasah. Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil ujian di atas kertas, tapi juga perubahan sikap peserta didik. Amrizon juga mengutarakan, bahwa memahami karakter peserta didik sangatlah penting, untuk memudahkan memberikan layanan pendidikan berdiferensiasi.

“Warga madrasah harus mampu memunculkan keunggulan madrasah untuk menarik minat masyarakat agar menyerahkan pendidikan anaknya ke madrasah. Lahirkan inovasi pembelajaran yang menarik, dan madrasah juga harus memiliki program unggulan,” lanjut Amrizon.

Terakhir narasumber menegaskan, jangan paksa peserta didik untuk menguasai seluruh disiplin ilmu, sehingga mengabaikan kompetensi dasarnya. Pengabaian terhadap kompetensi dasar peserta didik bisa berakibat peserta didik akan kehilangan jati dirinya.

Lokakarya sebagai agenda tahunan pondok Pesantren Al Makmur Tungkar, pada awal Tahun Pelajaran tahun 2024 ini, diikuti oleh Pimpinan Pondok Pesantren, Zaiful Imra, Kepala MTs, Joko Suwito, Kepala MAS , Abdul Hadi, bersama 55 tenaga pendidik dan kependidikan lainnya, yang terdiri dari 28 orang dari tingkat MTs, 19 orang dari tingkat MA, dan 8 orang mahasiswa PL.(Nina)
 


Editor: Nina
Fotografer: Syarifah