Maksimalkan Layanan OSS, Kakanwil: Jemaah Lansia dan Risti Terima 5 Layanan di Tempat

Padang, Humas-- Kakanwil Mahyudin selaku Ketua PPIH memantau dan turut berpartisipasi melayani jemaah saat berlangsungnya Pelayanan One Stop Service (OSS) di aula kedatangan Jemaah Haji kloter 06, Minggu (11/05/25) petang ini.

Layanan OSS untuk jemaah kloter 06 dengan total jumlah jemaah 423 orang ini menggunakan skema baru demi efisiensi dan efektifitas waktu antrian jemaah diaula kedatangan.

Mengedepankan layanan ramah lansia dan ramah risti, proses OSS berjalan lancar tanpa kendala selama lebih kurang 3,5 jam. Dimana Jemaah Tanah Datar terhitung sebanyak 281 orang, Pesisir Selatan 125, Kota Padang 11 orang, 2 orang Petugas Haji Daerah dan 4 petugas kloter.

Kakanwil Mahyudin menuturkan untuk kloter 06  dan kloter berikutnya PPIH Embarkasi memaksimalkan layanan OSS dengan skema baru. Tentu saja yang masih relevan dengan arahan dan petunjuk Inspektorat Jenderal Kemenag.

“Jadi one stop service kita mengutamakan pelayanan Lansia dan Risti. Seluruh jemaah Lansia dan Risti langsung kita berikan lima pelayanan tanpa harus antri. Mereka cukup duduk ditempatnya masing masing, dan menunggu petugas melayani dengan lima layanan yang akan diterima jemaah, “ungkap Mahyudin.

Menurut Mahyudin 123 total jumlah Lansia dan Risti yang tergabung dalam kloter 06 ini langsung diberikan Kartu Identitas, gelang identitas, dokumen paspor, living cost dan layanan kesehatan jemaah.

“Dengan skema seperti ini, jemaah Lansia dan Risti (risiko tinggi) bisa lebih dulu masuk kamar masing-masing dan memanfaatkan waktu untuk beristirahat.” Jelasnya.

Kedua, untuk jemaah reguler di panggil sesuai nomor antriannya untuk mendapatkan lima layanan serupa dadi petugas PPIH embarkasi.

Perubahan dengan skema baru ini disoroti Mahyudin selain sebagai wujud pelayanan ramah Lansia dan ramah risti kepada jemaah, juga untuk tertibnya alur layanan saat jemaah masuk dan alur keluar.

Selain itu, Mahyudin menyebut untuk memastikan lima layanan kepada jemaah tidak ada yang terlewatkan. Pihaknya membuat tim checking khusus lima layanan kepada jemaah.

“Makanya tadi kita tambahkan juga tim petugas untuk mengecek atau tim checking jemaah. Hal ini penting sehingga bisa dipastikan tidak ada jemaah yang belum terlayani dan luput dari lima komponen layanan. Untuk jemaah laki laki ada 3 orang petugas dan 3 lainnya untuk jemaah perempuan, “ rinci Kakanwil.

Mahyudin menambahkan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi petugas. Termasuk layanan petugas yang mengantar jemaah langsung ke kamar masing masing-masing untuk Lansia dan Risti.

“Bahkan kamar untuk Lansia dan Risti ini diberikan akses yang lebih mudah dan lebih dekat dengan ruang makan dan aula pemberangkatan. Inilah yang kita berikan sehingga harapannya mereka mendapatkan kenyamanan selama di embarkasi, “ tambahnya.

Kakanwil berharap seluruh petugas PPIH Embarkasi Padang dapat mempertahankan dan meningkatkan soliditas dalam melayani jemaah.

“Bagaimana pun petugas kita tergabung dari lembaga lintas sektoral. Ada tim imigrasi, BKK, Kesehatan, tim living cost dari BRI, tim gelang dan akomodasi butuh kolaborasi dan kekompakan, “katanya.

Disamping itu, harapan lainnya seluruh petugas bisa hadir 1 jam sebelum jemaah tiba di embarkasi atau proses layanan kepada jemaah.

Bahkan hal lainnya wujud dari kepatuhan terhadap regulasi dan juknis. Misalnya jumlah data terhadap Lansia, Risti, dibutuhkan kecermatan dan persamaan persepsi dalam jumlah data.

Sementara Kabid PHU H M Rifki menuturkan PPIH embarkasi siap memaksimalkan seluruh layanan yang akan diterima jemaah pada pelayanan OSS.

Rifki mengaku bersyukur layanan OSS dengan skema baru berjalan tanpa kendala dan lebih tertib dan rapi sesuai alur.

“Kalau dihitung layanan OSS berlangsung selama 3,5 jam lebih kurang. Namun ada jeda sebelum layanan diberikan, tentu menunggu jemaah turun dari bus dan masuk ke aula. Jemaah masuk ini membutuhkan durasi waktu sekitar 30 menit, “ terang Rifki.

Rifki mengatakan PPIH juga menurunkan  tenaga pendukung Siskohat tambahan. Dimana sebelumnya bertugas dalam layanan dokumen dan Visa yang berjumlah 8 orang.

Mereka akan bertugas di ruangan OSS, untuk mempersilakan jemaah duduk dan menuju meja pelayanan sesuai arahan petugas informasi.

Kedua, mempersilakan jemaah yang berdiri untuk duduk, sehingga tidak ada jemaah yang berdiri tanpa di panggil namanya. Ketiga, mendampingi jemaah bergeser tempat duduk di ruang pelayanan atau sesuai dengan daftar nama yang di panggil menuju meja layanan. Dan tugas lainnya yang akan menyesuaikan dengan situasi.

Dikatakan Rifki proses layanan OSS sudah sesuai dengan arahan dari inspektorat dan Kakanwil yang mendampingi tim menyusun SOP skema baru ini.

“Bahkan layanan OSS ini kita lakukan simulasi bersama seluruh petugas sebelumnya. Pola ini tentu akan kami berlakukan untuk 9 kloter yang akan datang kedepannya, ” Ujarnya.

Kabid PHU Rifki menyoroti proses layanan sudah luar biasa ketimbang sebelumnya. Setiap tim bagian  masing-masing sudah membuat mekanisme tersendiri. Kalau dari tim akomodasi sudah merancang daftar nama yang relevan dengan nama jemaah Lansia dan Risti.

Demikian pula petugas gelang, imigrasi dan tim kesehatan juga sudah menambah alat menjadi 6 unit, 3 untuk jemaah laki laki dan 3 untuk jemaah perempuan. Lengkap dengan tim medis dengan lebih kurang 20 orang.

Kedepan, pihaknya berharap ke depan jemaah bisa lebih mempercepat alur masuk ke ruang aula. “Kalau dihitung dari total 423 jemaah ini waktu 3,5 jam tersebut sudah ideal untuk lima layanan.” Sebutnya.

Turut hadir memantau dan terlibat langsung melayani jemaah Kabid PHU H M Rifki, Kabid Urais Yosef Chairul, Kabid Penaiszawa H Abrar Munanda, Ketua Bidang Konsumsi Ny Hj Rosnimar Mahyudin, seluruh PPIH dan P3IH Embarkasi Padang yang bertugas pada bagiannya masing masing.(vera)


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: VR