Profil Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat

Terlahir  dari keluarga biasa biasa saja, setelah menamatkan studi di madrasah tsanawiyah di kampung kelahirannya pria kelahiran 1970 ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan biaya sendiri ke Pekanbaru. Dengan berbekal cita cita yang tak muluk muluk, hanya ingin menjadi guru agama SD,  sejak berusia 15 tahun ia sudah mulai mencari uang sendiri dengan berbagai cara agar bisa bersekolah. Pindah dari kota Kelahirannya, pada usia yang masih cukup belia, sembari melakukan studi di PGA pekanbaru  ia juga berjuang mencari kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan biaya sehari hari. Tuntutan hidup hampir membuatnya harus menjalani banyak hal miris untuk membiayai hidup dan sekolah, mulai dari menjadi guru ngaji , menjadi guru SD sampingan, private mengaji dari rumah ke rumah hingga menjadi  garin dimasjid pun ia lakoni.Mahyudin mengaku membantu orangtua  sedari kecil adalah pekerjaan yang tidak asing baginya. Hal itu menjadikannya sosok yang tangguh dan gigih berjuang dalam hidup dan masa depan. Anakbungsu dari lima bersaudara ini bercerita, yang melecut semangatnya untuk terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi adalah kondisi keluarga yang sangat sedehana. Sempat jatuh bangun dan sempat kondisi keluarga yangdiremehkan orang, ia berhasil menyelesaikan studinya tidak hanya sampai PGA saja tapi hingga ke perguruan tinggi. “Pernah ada tetangga dikampung yang menghina kehidupan orangtua saya, yang tak mungkin mampu menyekolahkan anak anaknya, karena kehidupan keluarga nya yang sangat sederhana”, hal itu menjadi cambuk luarbiasa baginya.
 

Karir PNS Yang Tak Terduga

Diangkat menjadi PNS menurutnya adalah yang tak terduga dan peristiwa yang sangat mengagetkan buat beliau, dimana pada saat ia menyerahkan toga pasca wisuda ke kampus IAIN SUSKA Riau, tetiba ada pengumuman penerimaan pegawai, dan tidak ada waktu sedikitpun untuk waktu menganggur. Karir saya bermula dari sebagai pegawai pencatat nikah di Kantor KUA, dan langsung mengikuti diklat selama lebih kurang dua bulan di Pondok gede dan ditugaskan di kantor Urusan Agama Kecamatan Pangakalan Kuras pelelawan, yang waktu itu masih termasuk Kab Kampar, kenangnya bercerita.
Pandai melihat peluang,  disamping bertugas sebagai KUA, dengan latar belakang pendidikan ia pun menerima tawaran salah seorang Kepala KUA untuk menjadi tenaga pendidik di sebuah yayasan mereka “Pendidikan Islam Alqasimiyyah”, berikutnya dengan beberapa prestasi yang pernah ditorehkannya, maka pada Tahun 1995 beliau diberi kepercayaan untuk membuka madrasah aliyah, yang ketika itu madrasah Aliyah belum ada di daerah tersebut, hanya ada Madrasah tsanawiyah. Setelah Madrasah tersebut dibuka dua tahun sesudahnya dan berjalan dengan baik, alhamdulilllah masih terus berkembang dan luar biasa kemajuan hingga saat ini, itu  merupakan buah karya saya bisa melahirkan sebuah lembaga pendidikan meskipun bersama sama dengan yayasan Alqasimiyyah Sorek I pada waktu itu, kenang Mahyudin. “Ditawari pekerjaan yang saya gemari, apalagi berkaitan dengan dunia pendidikan tentu saya mau mau saja, apalagi saya tidak bergerak sendiri tapi bersama sama pihak terkait lainnya”, ujar pria berkulit kuning langsat ini sembari tersenyum.
Tiga tahun bergelut dengan dunia pendidikan, mahyudin dipercaya sebagai Kepala KUA Kecamatan Langgam, kabupaten Kampar. Tak di sia-siakan kesempatan tersebut, dua tahun mengabdi penuh di Kantor Urusan Agama sebagai Kepala Kantor, Mahyudin pun di mutasi ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau pada tahun 2000. Itulah awal bermula karir saya meningkat, katanya.
Mulai dari Kepala seksi pembinaan perkawinan, Kepala Seksi keluarga sakinah, Kasi kemitraan umat Islam, dan selama 8 tahun di bidang Urais tersebut Mahyudin pun diberi kepercayaan untuk menjadi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah. Tantangan pertama saya pada saat itu sebagai Kasi Penyuluhan Haji dan Umroh. Beberapa tahun kemudiaan  pindah menjadi Kasi penyelenggara perjalanan Haji , urainya bercerita. Empat tahun bergerak di Haji dan Umrah, kemudian saya diberikan amanah untuk menjadi Kepala Sub Bagian Hukum dan Inmas (Hukmas KUB). Tak lama dalam waktu beberapa bulan saja, ia sudah dipromosikan lagi menjadi Pejabat eselon III sebagai Kepala Bidang Mapenda yang sekarang berubah nama menjadi Bidang pendidikan Madrasah, ceritanya kepada tim inmas.
4 tahun 3 bulan selama di bidang mapenda,  terhitung 13 Januari ia ditasbihkan sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Riau pada Tahun 2017. Pengalamannya sebagai Pgs Kanwil kemenag Riau selama 75 hari merupakan pengalaman yang sangat berharga buatnya, dengan kepercayaaan tersebut ia bisa menggali ilmu dan potensi diri serta banyak pengalaman baru. “Alhamdulillah amanah tersebut dapat saya jalankan dengan baik, kita tidak akan bisa bekerja tanpa ridha Allah swt, ungkapnya.
“Tugas sangat berat dan cukup menantang yang pernah saya terima pada saat transisi peradilan agama yang tadinya dibawah payung Kemenag berpindah ke Mahkamah Agung, ketika berpindah tersebut tugas yang ditinggalkan oleh peradilan agama adalah menangani hisab rukyat, sementara background pendidikan saya adalah pendidikan, bukan dari syari’ah, namun karena tugas saya sebagai Kepala Seksi Kemitraan umat bagaimanapun saya hadapi sehingga alhamdulillah terjalani dengan baik bahkan sampai dalam waktu yang cukup panjang pimpinan tidak mau menggeser saya dari posisi tersebut”, tuturnya.
Hingga kini, ia mengakui secara pribadi berkeinginan bahwa semakin banyak saya dimutasikan semakin banyak pengalaman dan ilmu baru, jadi tidak monoton saja. Dengan amanah baru sebagai Kasi di bidang haji beliau berkisah tentang perjuangannya dalam membuat program tentang rapat koordinasi lintas sektoral dengan imigrasi, kesehatan, mengingat pada waktu itu untuk pembuatan paspor haji dengan Kepala Bidang penyelngara haji dan umrah, dan besyukur hingga saat ini program itu masih tetap berjalan dengan baik sejak Tahun 2008 lalu.
Kehidupan Masa Kecildan Remaja Yang Sarat PerjuanganKehidupan masa kecilnya yang  cukup keras mengalirkan semangat juang yang tinggi sekaligus pelajaran yang sungguh luar biasa dan sangat berpengaruh serius kepada keberhasilannya sekarang. “Untuk makan dua kali sehari pun pernah saya alami”,  terkadang hanya tidur di masjid, kenangnya lirih. Sejak 1986 ia mulai merantau meninggalkan orang tua tidak pernah saya mengeluarkan uang untuk menyewa rumah.” tinggal dimana saja yang penting bisa hidup, pindah dari satu tempat ke tampat lain, terkadang sesekali menumpang dirumah teman, yang penting bisa makan, jadi tukang bersih bersih sekolah dan masjid pun saya mau “, katanya lagi.Suatu ketika, “Pada tahun kedua merantau, saat kelas 2 PGA setelah menerima rapor dan menyiapkan pakaian dengan rapih, yang direncanakan untuk sekolah minggu depan, malamnya dicuri orang.”untuk saya mendapatkan kembali pakaian seragam itu baru bisa setelah lima bulan berikutnya, kemudian pernah juga sewaktu kuliah, mendapatkan ujian lagi sewaktu mendapatkan beasiswa supersemar, digunakan untuk membeli sebuah sepeda, baru satu bulan sepeda itu hilang dicuri orang, Tapi, Mahyudin memetik hikmah hikmahnya : “Belajar dari ujian hidup tersebut, agar mensyukuri setiap perjalanan yang telah dilalui. “Apa yang saya pelajari dari peristiwa tersebut menjadikan saya semakin kuat dan sabar menjalani hidup”. Apa yang saya dapatkan hari ini adalah buah kesabaran yang saya lewati dengan jerih payah, katanya.
 

Motto hidup dan Hobby

Ada yang menarik, yang dilontarkannya, “Jika ada orang yang meremehkan dan mencemooh kita, jangan lantas sakit hati ataupun menjadi lemah, jadikan itu motivasi dan lecutan untuk kita berkarya dan berjuang melakukan hal terbaik”. Ketika ditanya hal yang paling besar pengaruhnya terhadap yang diraihnya saat ini, dengan yakin ia mengatakan keluarga adalah salah satu satunya motivasi terbesar dalam hidup saya. “Baik itu keluarga besar orangtua saya maupun keluarga yang saya imami sekarang ini, terangnya optimis.Selain itu, pria yang hobi berolahraga ini sempat menjadi atlet sepak takraw sewaktu SLTP, prestasinya dalam menjuarai sepak takraw Proseni kabupaten, hal itu melahirkan keinginan untuk menjadi guru olahraga. Bahkan dikalangan mahasiswa pun dahulunya ia pernah menjuarai Kejurnas sepak takraw antar mahasiswa se-Indonesia yang dilaksanakan di Pekanbaru. “Yang paling saya  minati itu sebenarnya olahraga badminton, hanya karena badminton membutuhkan biaya yang tidak sedikit, ia banting stir menekuni sepak takraw yang biayanya bisa patungan bersama sama”,ceritanya.Dengan segala keterbatasan ia bisa dengan baik melakoni studi, kerja sampingan dan hobbinya secara bersamaan. Meskipun hobbi olah raga tidak bisa fokus secara optimal, ia bersyukur bisa meraih prestasi demi prestasi. Berbekal hobbi itu juga ia pernah mendaftarkan diri untuk masuk SGO, meskipun dinyatakan lulus  di SGO ia menjatuhkan pilihan untuk masuk PGA saja. “Pilihan itu berat buatnya, namun harus memilih satu diantaranya”, ungkap pengagum SBY ini sambil tertawa renyah.Mottonya bekerjalah sesuai kemampuan, jika belum tahu tentang suatu hal maka carilah ketidaktahuan itu. Bekerja dengan apa yang bisa kita kerjakan, berupaya untuk mengetahui apa yang belum saya tahu”, tandasnya.
Keluarga adalah Sumber InsipirasiPria yang juga memiliki hobi membaca ini menikah dengan seorang wanita anggun bernama Rosnimar dan memiliki dua orang anak laki laki. Baginya keluarga sebagai sumber inspirasi yang paling besar, apapun yang dikatakan dan dinginkan oleh keluarga, menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya. “Kalau tidak ada support dan dorongan dari keluarga tentu kita tak akan bisa berbuat yang terbaik daalm hidup”. Selanjutnya memaknai ujian demi ujian dalam hidup harus percaya bahwa yang ditaqdirkan Allah adalah yang terbaik, katanya. 
Arti Pemimpin dan Program Kemenag KedepanNilai yang ia junjung kuat dalam diri seorang pemimpin adalah tauladan. Baginya pemimpin adalah tauladan, pengayom yang mampu bergerak terus, berinovasi tidak hanya diatas namun bisa menggerakkan rekan kerja yang berada dibawahnya. Semakin banyak seorang pemimpin menggerakkan  dan memberdayakan bawahannya, bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi, maka semakin sukses seorang pemimpin dalam mengayomi. Makanya, lanjut beliau  tidak ada satupun komponen atau bawahan kita itu yang tidak penting”, tekannya. Semuanya penting dan memiliki manfaat masing masing, tak terkecuali satpam dan cleaning service yang ada dilingkungan kantor kita ini, ucapnya.”jika satu hari saja satpam tidak ada yang masuk, bisa amburadul semua yang ada dikantor”, begitu juga cleaning servise, jika kantor ini tidak bersih akan berimbas kepada kita juga, gimana mau kondusif dan nyaman dalam bekerja jika kantor sembraut”, terangnya. Intinya semua harus dapat bergerak sesuai dengan tugas yang sudah diamanahkan .Menurutnya jabatan yang dipegang saat ini memiliki tantangan dan warna sendiri ketimbang apa yang pernah ia jalani sebagai pejabat teknis menjadi Kepala Bidang. Menurutnya Bagian Tata Usaha adalah dapurnya kantor, jadi sasaran utama yang perlu saya benahi adalah internnya. Artinya bagaimana membenahi dengan baik bagian dalamnya sebuah kantor. Hal tesebut tak terlepas dari peran lima sub bagian yang ada, sebut saja Sub bagian ortala yang bertugas sebagai tombaknya kedisiplinan ASN, sub bagian KUB yang merupakan kunci dari kerukunan umat bergama dan antar agama bisa berjalan dengan baik, begitu pula jika ingin segala perencanaan keuangan dapat berjalan dengan baik sub bagian keuangan harus digerakkan dengan optimal, terutama bagaimana anggaran kita setiap tahunnya bisa meningkat, jika anggaran tidak meningkat tentunya program yang ada tidak akan bisa berjalan dengan semestinya. Dengan anggaran besar program baru bisa jalan dengan maksimal, Sub bagian humas juga terkait informasi data harus menjadi catatan khusus mengingat data merupakan kunci dari berjalannya birokrasi secara akurat, dan untuk bagian umum harus bisa menciptakan administrasi.Kesuksesan menurutnya bukan saya yang meciptakan, sukses itu datang sendiri dan sudah menjadi kehendak yang Kuasa Allah Swt. Jika kita bawa ke aqidah, kita hanya menjalani saja seperti air mengalir. Jika air mengalirnya ke arah yang lebih lebih baik insyaallah akan sampai kesana. Namun jika sampai pada posisi saya sekarang artinya inilah yang terbaik, Kuasa Allah adalah yang terbaik tidak ada yang lain”, ucapnya mantap mengakhiri obrolan.


Editor: Rhama
Fotografer: Istimewa