Bukittinggi Humas--Dalam rangka pengejahwantahan Asta Protas Kemenag RI pada program Ekoteologi, Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam bersama Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Bukittinggi menggelar penanaman pohon bagi calon pengantin.
Penanaman dilakukan serentak pagi ini di areal masjid masing-masing Kecamatan, Senin, 6 Oktober 2025.
Untuk KUA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, penanaman pohon dilaksanakan di Masjid Al-Furqan Sarojo Kelurahan Campago Guguak Bulek. Sedangkan KUA Kecamatan Guguk Panjang dilaksanakan di Masjid Agung Tangah Sawah Kelurahan Aua Tajungkang Tangah Sawah (ATTS) dan KUA Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh dilaksanakan di Masjid Jami' Aur Kuning.
Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi diwakili Kepala Seksi Bimas Islam, H. Zulfikar didampingi Pembimbing Teknis Urusan Agama, H. Syamsul Bahri.
Kegiatan ini menghadirkan calon pengantin dari masing-masing Kecamatan yang didampingi oleh Kepala KUA MKS, Syarifuddin, Kepala KUA Guguk Panjang, Yuridarsan dan Kepala KUA ABTB, Dasril.
Pasangan Catin yang melakukan penanaman adalah mereka yang sedang mengikuti verifikasi berkas di KUA masing-masing.
"Program inovatif ini merupakan bagian dari implementasi Asta Protas Kementerian Agama, khususnya pada poin Penguatan Ekoteologi," terang H. Zulfikar
"Melalui kegiatan ini, setiap calon pengantin diajak untuk menanam pohon sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam membangun rumah tangga," tambahnya
“Menanam pohon berarti menanam harapan. Harapan untuk masa depan yang lebih hijau, lestari, dan keluarga yang peduli lingkungan,” pungkasnya
Sementara itu Pembimbing Teknis Urusan Agama Kemenag Kota Bukittinggi, H. Syamsul Bahri menyebutkan penanaman pohon oleh calon pengantin bukan sekadar aksi simbolis, tetapi sebuah langkah edukatif membentuk kesadaran ekologis sejak dini.
"Program Catin Nampak menargetkan agar setiap pasangan yang hendak menikah menanam minimal satu pohon. Diharapkan langkah kecil ini dapat menjadi gerakan kolektif untuk menjaga kelestarian alam," harapnya.(Andreas)