Padang Panjang, Humas - Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang kembali menjadi rujukan dalam pengembangan kemandirian ekonomi berbasis kreativitas. Kali ini, rombongan dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Mahmud Marzuki Penyasawan melakukan kunjungan khusus untuk 'mengulik' secara mendalam unit-unit ekonomi kreatif yang menjadi penunjang kemandirian finansial pesantren.
Kedatangan rombongan dari Kabupaten Kampar ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan Pesantren Kauman. Fokus utama kunjungan adalah untuk memahami bagaimana pesantren ini berhasil memberdayakan sumber daya yang ada melalui berbagai unit usaha kreatif, sehingga mampu menopang operasional dan pengembangan pesantren secara mandiri.
Informasi krusial mengenai model pengembangan ekonomi kreatif ini disampaikan langsung oleh Wakil Mudir Bidang Unit Ekonomi Kreatif Pesantren KAUMAN, Ustadz Amel Dahlan. Dalam sesi diskusi yang penuh antusiasme, Ustadz Amel memaparkan secara komprehensif filosofi, mekanisme pengelolaan, hingga dampak nyata dari unit-unit usaha kreatif yang dijalankan.
"Kemandirian pesantren adalah salah satu pilar penting dalam menjaga kualitas pendidikan dan dakwah. Melalui unit-unit ekonomi kreatif ini, kami tidak hanya melatih jiwa kewirausahaan santri, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan untuk pesantren," jelas Ustadz Amel.
Beliau kemudian memberikan contoh konkret unit-unit usaha yang ada seperti foodcourt, laundry, depot air minum, produksi detergent lengkap dengan strategi pemasaran dan pengelolaan keuangannya.
Rombongan dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Mahmud Marzuki Penyasawan menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap model ini. Berbagai pertanyaan kritis dan konstruktif dilontarkan, mulai dari proses identifikasi potensi usaha, pembentukan tim pengelola, hingga upaya menghadapi tantangan dalam menjalankan usaha di lingkungan pesantren. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan praktis bagi Pondok Pesantren Muhammadiyah Mahmud Marzuki Penyasawan dalam mengembangkan program kewirausahaan yang berorientasi pada kemandirian institusi pendidikan.
Ustadz Heri, salah seorang dari rombongan Pondok Pesantren Muhammadiyah Mahmud Marzuki Penyasawan menyampaikan kekagumannya atas visi dan implementasi unit ekonomi kreatif di Pesantren KAUMAN.
"Kami datang ke sini untuk belajar bagaimana pesantren mampu tidak hanya mencetak generasi yang alim dan berakhlak, tetapi juga mandiri secara ekonomi. Model yang diterapkan di Pesantren Kauman ini sangat inspiratif dan relevan untuk kami terapkan di sekolah kami," ujarnya.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang tidak hanya unggul dalam bidang pendidikan agama, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat dalam memberdayakan ekonomi pesantren melalui inovasi dan kreativitas. Sinergi dan transfer pengetahuan antar lembaga pendidikan Muhammadiyah seperti ini diharapkan dapat memperkuat gerakan dakwah dan pendidikan secara keseluruhan. (TR)