Tarusan (Humas)- Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kemenag Sumbar H Hendri Pani Dias menyampaikan kegiatan evaluasi REP MEQR Tahun 2024 merupakan upaya sekaligus solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam program REP-MEQR 2024.
Pernyataan itu ditekankannya dihadapan 103 peserta Rakor Evaluasi yang berpusat di Pandan View Mandeh Pesisir Selatan, Selasa (24/09/24) malam.
Dikatakan Hendri Pani Dias Reform itu bermakna memformat ulang semua kebijakan dan nomenklatur dalam upaya mewujudkan kualitas madrasah.
Dimana sedikitnya ada empat menjadi komponen. Pada hari ini komponen 1 berkaitan dengan EDM ERKAM. Dulu kita menggunakan sistem manual kemudian bertransformasi menjadi sistem elektronik.
Hendri mengatakan sejauh ini evaluasi di Bidang Pendidikan Madrasah untuk komponen I, disorotinya terdapat kecenderungan tidak balance antara evaluasi dan rencana kerja anggaran di Bidang.
Sehingga tidak balance itu sendiri mengakibatkan rencana kerja berbasis anggaran itu tidak berbasis kebutuhan.
“Ternyata hal itu dikarenakan evaluasi diri madrasah ditulis tidak melibatkan seluruh stakeholder interen di madrasah, lebih berfokus kepada admin dan operator. Sehingga jika evaluasi diri itu keliru, resikonya akan berkonsekuensi kepada rencana kerja. Itulah yang akan kita evaluasi hari ini.” Jelasnya.
Maka untuk tahun 2024 untuk EDM e-RKAM itu berfokus pada Dana BOS. Sehingga madrasah swasta yang kualitas laporan BOSnya pada EDM ERKAMnya bagus, menjadi prioritas mendapat bantuan BKBA.
“Dimana tahun 2024 jumlah bantuannya hanya sebesar 3,8 miliar. Sementara untuk tahun sebelumnya Tahun 2023 mencapai 24 miliar lebih.
Kedua, sistem penilaian hasil belajar. Dimulai dari kelas IV MI, mengingat yang dinilai itu adalah minat dan ghirah literasi membaca bagi siswa, makanya di AKMI tahun 2023 Sumbar berada pada urutan ke-7 nasional.
“Maknanya minat baca siswa di tingkat MI peringkat ke tujuh secara nasional, ternyata cukup besar minat baca siswa MI.” Tambahnya.
Menurut Hendri Pani Dias minat baca yang cukup besar itu semestinya dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarana membaca di lingkungan madrasah.
"Maka tahun ini Bapak Kakanwil kita menggagas proyek perubahan pustaka digital madrasah yang mudah-mudahan akan dilaunching dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya.
Melalui program ini tentu diharapkan siswa ini akan lebih mudah mengakses informasi melalui bacaan di android yang dipilih siswa dimana saja berada.
"Ini tentu akan match dengan komponen 2 yang akan kita evaluasi," ungkapnya.
Komponen ketiga berkaitan dengan GTK. Semua sistem GTK yang digunakan itu berbasis kelompok komoditi. Dimana tahun 2024 jumlah bantuan dari Dirjen Pendidikan Islam adalah 455 juta. Ada di semua kelompok seperti MGMP, KKMA, dan lainnya.
Mengjngat berbasis komuniti atau kelompok tertentu, yang dibutuhkan justru diseminasi. Hanya saja fakta dilapangan sesuai data yang ada, menunjukkan bahwa kelompok kerja yang mendapatkan bantuan tingkat diseminasinya masih lemah.
Untuk itu, Kabid meminta guru yang telah mengikuti Diklat untuk yang sifatnya instrumen terhadap penilaian hasil belajar, maupun guru yang terlibat didalam tenaga kependidikan.
Ketika emis menjadi jenderal data, tak sedikit yang gagap. Contohnya di sarpras banyak yang mengajukan, ketika dirujuk di data EMIS semuanya baik dan sempurna. Tetapi ketika dirujuk di SIM Sarpras banyak yang rusak dan perlu diperbaiki.
Dalam hal ini terlihat EMIS belum bisa menjadi jenderal data untuk semua aplikasi yang berkaitan dengan ini. Ini perlu evaluasi sehingga tahun 2025 program ini berlanjut.
“Dan apa yang menjadi bantuan dana konsekuensi dari empat komponen bisa dimaksimalkan pada tahun 2025,” imbuhnya.
Untuk semua yang hadir baik dari DCU, dalam kapasitasnya masing-masing yang tentu saja memiliki perspektif yang berbeda terhadap upaya kesuksesan program REP MEQR.
“Perspektif bapak dan ibu nanti yang akan kami himpun sehingga bisa menjadi sebuah kebijakan teknis untuk tahun 2025,” jelasnya.
Hadir Kakankemenag Pesisir Selatan diwakili Kasubbag TU H Yossef Huda, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar NyHj Rosnimar Mahyudin dan jajaran pengurus, para Ketua Tim Bidang Penmad, Kasubbag TU, Kasi Pendis dan Penmad Kankemenag Kabupaten/Kota, KKMA, KKMTs, KKMI, Pokjawas, operator dengan total lebih kurang 103 peserta.