Pessel (Humas)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan H Abrar Munanda mengatakan selain sebagai wadah syiar agama, perhelatan Porsadin di Pessel akan membawa multi effect bagi Pessel. Baik dari segi potensi ekonomi maupun daya tarik destinasi wisatanya.
Hal ini ditekankannya pada Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni Santri Diniyah bersama jajaran pengurus DPW FKDT Provinsi Sumbar, Selasa (06/08/24) di aula Raudhah Kankemenag Pessel.
Terlebih dampak nilai dakwah dari para santri diniyah takmiliyah yang menggabungkan ayat-ayat Allah. Dimana mereka mengformulasikan kandungan yang mereka pahami dari Al-Qur’an, lanjutnya. Begitu pula memperlombakan kegiatan olahraga yang tentunya akan membawa keberkahan bagi Sumatera Barat khususnya Pesisir Selatan.
“Kami berharap pelaksanaan Porsadin di Negeri sejuta Pesona, berbuah manis kepada pesona kelancaran pelaksanaan Porsadin VI yang akan dihelat September mendatang di Pessel.” Pinta Abrar Munanda.
Mantan Kankemenag Kabupaten Agam ini juga memastikan bahwa pemerintah daerah hingga tingkat pusat juga terus berupaya memberikan perhatian lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesetaraan di tingkat madrasah diniyah takmiliyah melalui berbagai program dan kebijakan.
Kendati dalam tahun ini alokasi anggaran untuk pelaksanaan Porsadin Provinsi masih nihil dari DIPA Kemenag, namun upaya dari pejuang FKDT mulai tingkat wilayah hingga Kabupaten/kota terus bergerak melangkah maju.
“Saya berharap Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) VI 2024 Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Pessel yang tinggal menghitung hari ini bisa terlaksana dan terakomodir dengan baik,” harapnya.
Dimana penyelenggaraan pekan olahraga dan seni antar diniyah VI mempertandingkan 13 cabang lomba yang terdiri dari 9 lomba seni dan 4 cabang pertandingan olahraga yang dipusatkan di Kanwil Kemenag Sumbar.
Disamping itu, Abrar Munanda mengajak peserta rakor untuk bernostalgia atas perjuangan FKDT pada Porsadin tahun 2017. Ia merujuk pada catatan pelaksanaan Porsadin di Bukittinggi pada tahun 2017, yang faktanya sama sekali tidak mendapat anggaran APBD dari daerah kemudian juga tidak mendapat anggaran dari DIPA Kemenag.
Disisi lain, dalam kondisi yang sama, Abrar Munandar melihat fenomena serupa. Dimana selain tidak mendapat anggaran APBD dan DIPA, semangat para pejuang FKDT tahun 2017 dan 2024 tidak pernah surut.
*Yang terlihat justru semakin meningkatnya semangat untuk menghelat even dua tahunan ini.” Cetusnya.
Dengan kata lain ketiadaan saat ini semestinya dijadikan sebagai tantangan yang harus ditaklukkan dengan berbagai strategi positif.
Harapannya hal itulah yang bisa dilalui secara bersama, lanjut Abrar. Baik dijajaran Kemenag mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga Kabupaten /kota dan kecamatan.
“Bersama sama dengan FKDT dalam berbagai tingkatan pusat wilayah canah termasuk kecamatan. Tentunya bukan sebatas retorika narasi tapi dalam bentuk aksi. Dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki.” Tukasnya.
Misalnya untuk lembaga Kankemenag Kabupaten Pesisir Selatan, menggunakan potensi kebijakan yang bisa dibangun untuk membantu DPC FKDT Kabupaten Pessel. Baik itu dalam bentuk koordinasi maupun potensi kebijakan literasi surat menyurat.
“Silahkan dibuat proposal, dan turun melakukan koordinasi ke sejumlah pihak yang bisa membantu,” katanya.
Untuk itu pihaknya mengimbau FKDT Kabupaten Pessel perlu terus memperkuat koordinasi ke berbagai pihak yang dinilai bisa berkomunikasi dan berkontribusi.
Semoga dalam waktu satu bulan kedepan ini bisa menghasilkan peluang peluang keringanan seperti berkoordinasi dengan sejumlah penginapan yang biaya bisa terjangkau.
“Rekap data penginapan yang disinyalir bisa memberikan keringanan biaya juga sudah diupayakan tim Seksi Pendis Kemenag dan DPC FKDT Pessel. Termasuk tempat sebagai venue cabang lomba. Semoga diberikan keringanan sesuai harapan.”katanya.
Namun demikian Abrar mengingatkan, bagaimana pun bagusnya konsep sebuah program atau acara, tidak akan terwujud dengan baik tanpa jalinan komunikasi dan koordinasi serta arahan dari pimpinan.
“Selamat mengikuti rakor, kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan dan mohon doa untuk Kankemenag Kabupaten Pessel yang saat ini akan dinilai oleh tim Kemenpan RB mewakili Kemenag RI.” Pintanya.
Sedikitnya ada lima satker melalui Kemenag yang ditunjuk oleh Menang RI melalui setjen Kemenag RI salah satunya Kankemenag Pesisir Selatan, empat lainnya ada di Jawa dan Bali.
Sebagai satuan kerja pelopor pelayanan ramah kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, wanita hamil, orang -orang pengidap penyakit berat.
“Kita sudah dianggap memenuhi syarat, dengan nilai predikat baik sekali tapi diminta untuk mencapai predikat yang lebih baik lagi. Maka saat ini kita diminta Kankemenag Pessel diminta untuk menyediakan layanan ini berbasis website. Mohon doa semoga tugas dan amanah ini bisa kita laksanakan, dan membawa manfaat bagi masyarakat Sumatera Barat,”pintanya.(vera)