Padang (Humas)- Pentingnya peran guru PAI dalam pembentukan karakter siswa, mendasari perlunya bagi Guru PAI untuk mengikuti PPG. Terkait itu Bidang Papkis menggelar Rakor Persiapan PPG secara virtual, Rabu (08/01/25).
Demikian penuturan Kabid Papkis Kanwil Kemenag Sumbar H Joben saat dikonfirmasi humas diruang kerjanya.
H Joben mengatakan PPG diharapkan dapat membekali guru PAI khususnya bagi pengembangan metode pengajaran yang lebih efektif dan kreatif, Tidak hanya berfokus pada pemahaman teori agama, tetapi juga dapat mendorong siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka.
Dengan demikian, keikutsertaan guru PAI dalam PPG dapat menciptakan pendidikan yang holistik. Di mana perkembangan intelektual dan karakter siswa berjalan beriringan.
Rapat Koordinasi melalui zoom meeting tersebut, beragendakan persiapan PPG Tahun 2025 dan pendataan alokasi APBD untuk masing masing Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
Dikatakan Joben, sesuai arahan Dirjen hingga Direktur, Kakanwil menargetkan guru agama Islam GPAI Sumbar yang ada disekolah umum tahun 2025 bisa mengikuti PPG.
"Dimana yang masuk daftar waiting list untuk PPG akan diupayakan untuk segera mengikuti PPG melalui skenario pembiayaan APBD Kabupaten/kota," jelasnya.
Tercatat total jumlah mencapai 1590 orang se Sumatera Barat. Dalam hal ini, pihak Kanwil Kemenag Sumbar mengimbau jajaran Kasi PAI untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait khususnya Pemda, pinta Joben.
"Baik itu dengan kepala pemerintahan daerah, Bupati /walikota, Ketua DPRD maupun Diknas Pendidikan, untuk mendukung guru PAI yang belum melaksanakan PPG, bisa mengikuti kegiatan PPG tahun ini, " ucapnya.
Menurut Joben kompetensi guru agama kerap dipengaruhi pendidikan PPG dan kesejahteraan. Tanpa bekal ilmu yang ada dalam kurikulum PPG, tentu hal ini akan berimplikasi kurang optimal terhadap motivasi dan inovasi serta kompetensi guru tersebut.
“Demikian sebaliknya, ketika guru PAI mendapatkan kesempatan untuk mengikuti PPG, maka akan memantik motivasi dan inovasi untuk memberikan metode pembelajaran terbaik bagi siswa,” jelas Joben.
Disamping itu, menurut Joben ketika seorang guru mendapatkan sertifikasi kelulusan, tentu kesejahteraan pun akan mengiringi mereka dengan sendirinya.
“Alhasil, dengan kapasitas guru yang memiliki kelilmuan dan kesejahteraan secara finansial, akan lahir pula generasi generasi cerdas berkarakter.” Cetusnya.
Sedikitnya ada enam catatan penting Hasil Rapat Koordinasi bersama Kasi PAI Kankemenag Kabupaten/Kota disampaikan Muslimah Ketua Tim PAI Menengah.
Pertama, program prioritas tahun 2025 ini adalah Penuntasan PPG GPAI di Sekolah umum.
Kedua, program ini adalah amanat dari Menteri Agama RI, yang dikawal oleh Dirjen pendis kemenag RI. Dan tentu juga di kawal oleh Bapak kakanwil Kemenag Sumbar secara langsung untuk Sumbar.
Ketiga, seluruh administrasi tentang pendataan PPG GPAI ini agar dapat dituntaskan sesuai dengan aturan main dalam aplikasi siaga.
Keempat, Kabupaten/Kota melalui Kakankemenag masing masing agar dapat lebih menguatkan lagi untuk komunikasi dengan pemerintah daerah masing- masing terkait hal ini.
Kelima, diagendakan surat resmi dari Kakanwil akan diturunkan untuk memperkuat secara tertulis koordinasi yang akan dilakukan di daerah.
“Tentu saja setelah kami mendapat surat resmi dari Dirjen Pendis tentang hal ini.” Jelasnya.
Terakhir, program ini akan dievaluasi secara berkala, mengingat dari Kemenag RI juga memantau dan mengevaluasi program ini melalui Kanwil kemenag Provinsi.
Sementara itu Ketua Tim PAI Paud Dikdas H Syahrizal merinci data guru PAI yang sudah lulus Pretes, hanya saja belum mengikuti PPG Tahun ini. Untuk Kabupaten Pessel sebanyak 415 orang, Kabupaten Solok 114, Kabupaten Padang pariaman 210 orang, Kabupaten Agam 60 orang, Kabupaten Limapuluh Kota 96 orang, Kabupaten Pasaman 30, Kabupaten Tanah Datar 20 orang, Kabupaten Solok Selatan 40 orang, Kabupaten Pasaman Barat 110 orang, Kota Padang 130, Kota Solok 5 orang, Kota Sawahlunto 15 orang, Kota Padang Panjang 30, Kota Bukittinggi 135 orang, Kota Payakumbuh 60 orang, Kota Pariaman 40 orang dan Kota Padang Panjang 30 orang.
Selain itu H syahrizal menuturkan percepatan penyelesaian PPG bagi seluruh GPAI secara Nasional, merupakan program prioritas dari 2 kementrian yaitu Kementerian Dikdasmen dan Kementrian Agama RI. Maka Kakanwil Kemenag Sumbar juga merespons baik Langkah Ditjen Pendis dalam ikhtiar untuk guru PAI ini.
Selaku Tim Teknis Pengelola PPG Sumbar, H Syahrizal berharap semoga semua kebutuhan pembiayanan betul-betul mampu dianggarkan nantinya dari APBD Propinsi maupun kab/kota. Sehingga semua GPAI bisa memperoleh serdiknya, sesuai tuntutan dan amanah UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 13. Dalam pasal tersebut dibunyikan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban menyediakan pembiayaan profesi bagi guru.
“Alhamdulillah hingga hari kita juga selalu membangun kolaborasi bersama stakeholder termasuk BAZNAS ikut serta memberikan bantuannya dalam pembiayaan PPG batch 2 Tahun 2024/2025.” Tandasnya. (vera)