Rapat Pembentukan Tim dan Kelompok Kerja PMPZI 2025, Kabag TU Sampaikan Empat Catatan Penting

Padang (Humas)- Komitmen membangun Zona Integritas (ZI) harus diperkuat dengan dokumentasi, administrasi, komunikasi dan koordinasi. Sehingga proses pembangunan PMPZI bisa berjalan dengan optimal dan terdata secara simultan.

Demikian penegasan Kabag TU H Edison saat membuka Rapat Pembentukan Tim dan Kelompok Kerja Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI) Tahun 2025 di ruang kerja Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar, Selasa (31/12/24) petang.

Kegiatan ini beragendakan tentang perencanaan pembentukan Pokja/Tim PMPZI Tahun 2025 dan Sumbit PMPZI Tahun 2024 ke KemenPAN RB.

Kabag TU H Edison menyebut kegiatan rapat ini, diharapkan agar Tim PMPZI yang sudah diberikan amanah, bisa saling bersinergi dan memperkuat kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Dengan kata lain PMPZI membutuhkan aparatur atau sumber daya manusia yang mampu mengkapitalisasi pekerjaan dengan baik.

Sesuai arahan Kakanwil, mantan Kabid Urais ini menuturkan ada catatan penting yang harus dipenuhi terkait hal tersebut.

“Seperti ketersediaan data dalam setiap tahun, terutama untuk layanan publik. Termasuk ketersediaan sarana prasarana layanan publik.” Jelas Edison pada rapat yang dihadiri jajaran Ketua Tim Setjen dan perwakilan Ketua Tim Pembimas dan Bidang.

Ketiga, pengembangan diri ASN. Keempat pentingnya koordinasi. Dimana bekerja harus dalam lingkup koordinasi yang baik. Terlebih segala hal yang berkaitan dengam data, sangat diharapkan seluruh data yang dibutuhkan, harus utuh dan valid dari berbagai sumber maupun kegiatan.

Misalnya saja data notulen dalam setiap rapat serta data pendukung lainnya. Sehingga data tersebut mampu disajikan dan dipertanggungjawabkan dalam PMPZI sebagai eviden.

Selain itu Kabag TU juga menyoroti sejumlah hal yang harus didata dengan baik, namun fakta dilapangan masih belum optimal dalam pendataannya.

Misalnya data terkait jumlah masjid, madrasah, gereja, wihara dan lainnya, semestinya sudah terinput dengan lengkap, sehingga ketika dibutuhkan pimpinan atau pun pihak organisasi terkait, bisa tersaji dengan lebih cepat.

Bagaimana pun menurut Edison sebuah data harus dikelola secara simultan dan terdokumentasi secara digital.

Untuk itu, kedepan mulai bulan Januari, seluruh kebutuhan data baik itu mengenai prestasi atau personalia, sarpras, bahkan BMN diawal tahun sudah memiliki data base.

Menurut Kabag bank data dan informasi yang terakomodir dengan baik sangat menentukan keberhasilan dalam PMPZI.

Sedikitnya Edison mengatakan sejumlah langkah yang perlu ditumbuh kembangkan Tim yang ada dalam membangun PMPZI. Pertama, pentingnya dokumentasi dalam setiap kegiatan. Kedua mengadministrasikan setiap kegiatan. Misalnya dalam kegiatan rapat, perlu administrasi komponen rapat seperti daftar hadir dan notulen.

Kabag menilai hal administrasi ini perlu ditingkatkan kedepan. Ketiga, Berkaitan dengan sarana dan prasarana.

“Alhamdulillah saat ini Kanwil Kemenag Sumbar sudah didukung dengan PTSP yang cukup fungsional dalam pelayanan maupun administrasinya. Bahkan untuk survey layanan sudah secara digital. Hanya saja kedepan, yang perlu ditingkatkan adanya ruangan Laktasi, denah peta, penunjuk arah, ruangan konsultasi,” jelasnya.

Terkait hal ini tidak terlepas dari alokasi dana kesiapan anggaran. Itulah mengapa Kabag mengajak Ketua Tim khususnya Ketim Perencana untuk memetakan kebutuhan yang paling prioritas terkait ruangan layanan publik.

“Tentu saja ini penting, untuk menyisir mana yang paling prioritas dan bisa disegerakan diawal tahu 2025 nanti.” Tambah Kabag.

Kendati demikian, Kabag TU mengajak jajaran ketua Tim senantiasa bersyukur dalam setiap upaya dan proses menuju pembangunan PMPZI.

Keempat, Kabag TU menekankan pentingnya memperkuat koordinasi dan komunikasi, dalam hubungan kerja yang sistematis. Edison meyakini dengan menerapkan koordinasi yang intens, maka seberat apapun tugas yang dihadapi masing masing unit kerja akan jauh lebih ringan untuk dikerjakan melalui koordinasi yang optimal.

Disamping itu, Kabag TU juga mengingatkan kembali jajaran Ketua Tim tentang fungsi dan tugas masing masing. Menurutnya masing unit tim kerja atau pun Bidang serta Pembimas memiliki keunikan, kesamaan dan tantangannya masing masing.

“Misalnya saja ketika bicara sektoral di Setjen. Antara Humas dan Data Informasi (Datin ) harus saling mendukung dan melengkapi. Apa yang dipublikasikan Humas adalah bagian dari data. Sementara Humas adalah corong lembaga, sehingga apapun yang dikerjakan humas, menjadi personifikasi lembaga.” Cetusnya.

Demikian pula halnya Bidang Penais Zawa dan Urais dibawah rumah besar Bimas, juga memiliki kesamaan tujuan, Bidang  Papkis dan Penmad, Keuangan dan perencana masing masing punya tugas yang saling beririsan satu sama lain.

“Dalam konteks ini sangat membutuhkan kolaborasi, koordinasi dan effort yang sama demi mencapai tujuan yang sama dalam membangun PMPZI Tahun 2025 ini,” tekannya menutup arahan.


Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: vera