Rapat Perdana Bersama Ketua Tim, Kabid Papkis H Joben: Utamakan Adab dan Keikhlasan Dalam Bekerja

Padang  (Humas)- Tidak hanya ibadah yang harus diniatkan semata-mata karena mengharap ridha dari Allah SWT, akan tetapi dalam bekerja juga harus meluruskan niat yang hanya boleh ditujukan semata-mata untuk ridha Allah SWT.

Hal itu diutarakan Kabid Papkis H Joben dalam rapat Internal Bidang Papkis guna rangka menyamakan persepsi dalam menunaikan tugas sebagai aparatur sipil negara, Senin (23/09/24) pagi.

Memulai tugas perdana sebagai Kabid Papkis, H Joben menuturkan ada  beberapa hal penting dalam lingkungan budaya kerja. Ia mengedepankan adab dan keikhlasan merupakan kunci kesuksesan dalam bekerja.Hal itu dilihatnya sebagai sebuah keniscayaan dalam menunaikan tugas. 

H Joben menilai adab itu lebih utama daripada amal. Berapa pun banyaknya amal, jika tidak memiliki adab, maka tidak akan ada valuenya. Baik adab kepada pimpinan, pimpinan kepada bawahan, maupun adab dalam berteman tidak berjalan sebagaimana mestinya. Maka akan berpotensi menimbulkan benih benih konflik antara sesana aparatur.

“Jika ini tidak dijaga, maka akan mudah menimbulkan benih benih konflik diantara personil bidang. Intinya adab itu timbal balik,”katanya.

Selain itu hal lainnya adalah keikhlasan dalam bekerja. “Orang yang tidak ikhlas dalam bekerja, dimana secara lahiriah ia melaksanakan sementara di dalam bathin tidak ikhlas, hasilnya tidak akan dinilai Allah SWT.” Terangnya dihadapan jajaran Ketua Tim Bidang, JFT dan JFU pelaksana Bidang Papkis. 

Namun sebaliknya, ketika seorang aparatur bekerja karena keikhlasan dan niat karena Allah SWT, insyaallah pekerjaan itu akan bernilai disisi Allah Swt.

Itulah mengapa pentingnya aparatur menyadari bawah melaksanakan pekerjaan merupakan jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Terlebih negara sudah mengalokasikan anggaran untuk menanggung kesejahteraan aparatur berupa gaji dan tunjangan. Dengan kata lain, aparatur patut bersyukur bila dibandingkan dengan pedagang siang malam dengan hasil penjualan yang kadang tak seberapa.

“Hak yang telah kita dapatkan hendaknya berbanding lurus dengan kewajiban yang kita tunaikan. Kalau ini menjadi renungan dan evaluasi, akan sangat luar biasa maknanya,” sebutnya.

Bahkan, menurutnya gaji yang diterima setiap aparatur pasti akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt.

Itulah mengapa, kontribusi yang tidak berbanding lurus dengan hak yang diterima, tentu akan berdampak besar terhadap apa yang dikonsumsi bagi keluarga dirumah.

Menurutnya rapat-rapat serupa penting untuk dilaksanakan. Hal itu akan memperkuat pemahaman dan penguatan kinerja seluruh tim.

“Pasa Jalan dek Batampuah, Lanca Kaji dek Baulang (red: pengatahuan didapat karena dipelajari, dan untuk lebih praktisnya harus diamalkan dalam kehidupan). Maka pertemuan seperti ini perlu kita rutinkan baik dalam rencana kerja atau pun saat menemukan kendala dan masalah. Perlu kita bicarakan,” pesannya menutup arahan.(vera)


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR