Makkah, Kemenag--Jemaah haji Indonesia sudah mulai tiba di Arafah untuk melaksanakan wukuf pada esok hari 9 zulhijah atau bertepatan dengan Sabtu, 15 Juni 2024.
Jemaah haji Indonesia secara bergelombang sudah diberangkatkan dari Makkah ke Arafah, Jumat, (14/6) sejak pukul 06.00, waktu Arab Saudi (was) hingga malam nanti pukul 21.00 was.
Jemah pertama yang tiba di Arafah JKS 40 berasal Karawang dan Depok yang menempati maktab 68. Saat tiba, pintu bus masih tersegel. Petugas Masyariq kemudian membuka segel stiker itu dan mempersilakan jamaah turun.
Jamaah disambut langsung Kepala Sektor 9 Adhoc Abrar Munanda. "Jemaah langsung diarahkan petugas untuk masuk ke tenda biar tidak kepanasan," ujar Abrar.
Para jemaah pun terlihat gembira setelah tiba di Arafah. "Senang sekali bisa sampai di sini. Seperti mimpi," ujar Ani Nurani, salah seorang jamaah lansia asal Depok, Jawa Barat.
Ani merasakan fasilitas yang didapat jamaah haji sangat baik. Pelayanannya juga dia nilai baik. "Petugasnya oke. Ramah-ramah. Tidak pernah saya jalan tidak dituntun," ujarnya.
Terkait tenda yang terasa sempit, Ani tidak mempersoalkan. "Biar sempit hati kami lapang. Tetap senang. Tamu Allah kan harus senang ya," kata Ani.
Hal senada disampaikan oleh Linda Roza, juga asal Depok. Menurut Linda, pelayanan yang ada selama ini sangat baik. Mulai dari Makkah hingga Arafah.
Tenda yang ditempati Linda sebenarnya kapasitas 130 orang. Tapi diisi 144 orang. Mestinya yang 14 orang berada di tenda lain. Namun untuk tetap bersama mereka mengikhlaskan kondisi ini.
"Kalau bisa ditambah kasurnya. Tapi tidak apa-apa kami semua senang. Semuanya baik pelayanannya," kata Linda.
Sebagai informasi Jumat, 14 Juni 2024, seluruh jamaah akan menginap di Arafah. Kecuali 17 ribu jamaah yang izin untuk Tarwiyah di Mina.
Setelah Magrib, secara bertahap jemaah akan bergeser menggunakan bus ke Muzdalifah untuk mabit. Lalu pada tengah malam, jamaah akan bergeser ke Mina.
Sementara itu, ada 482 jamaah yang mengikuti safari wukuf. 182 jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI. 300 jemaah lansia nonmandiri dan disabilitas. Mereka akan mengikuti wukuf dari bus dan tidak turun ke tenda.