Padang (Humas)- Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Islam (PAPKIS) meyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) penyelenggaraan pelaksanaan PPG (Pendidikan Profesi Guru) PAI (Pendidikan Agama Islam) Batch I Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024 dengan LPTK UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Rabu (26/06/24).
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dan LPTK UIN Mahmud Yunus Batusangkar, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Sumbar.
Biaya pelaksanaan PPG ini bersumber dari bantuan anggaran dari Pemerintah Daerah provinsi dan Kabupaten /Kota yang ada di Sumbar melalui Dinas Pendidikan.
H Syahrizal selaku Ketua Tim PAUD Dikdas Bidang Papkis Kemenag Sumbar turut menyaksikan PKS tersebut. Syahrizal menyebut PPG GPAI ini akan digelar pada bulan Juni ini hingga empat bulan kedepan.
"PPG tahun ini hanya satu Batch dan semuanya berasal anggaran APBD provinsi dan Kabupaten/Kota. Dimana total GPAI yang akan ikut mencapai 963 orang. Diprediksi Sumbar bisa mencapai lima besar nasional untuk jumlah yang mengikuti PPG ini," terangnya.
Selain itu pihaknya menuturkan kegiatan itu bisa terlaksana tentu saja tidak lepas dari peran serta dan kerja keras jajaran Kakanwil, tim PAI Bidang Papkis.
"Teristimewa arahan dan dukungan Kakanwil Kemenag Sumbar selama ini terhadap guru PAI kita," ujarnya.
Menurutnya regulasi yang digulirkan Kemenag RI untuk menggandeng Pemda setempat agar mengalokasikan anggaran APBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota menghasilkan buah manis di Sumbar.
Hal itu terbukti dari respons dan dukungan Pemda yang terlibat dan berpartisipasi langsung menggelontorkan anggaran daerahnya untuk menggenjot kualitas guru PAI melalui kegiatan PPG.
Bertungkus lumus dengan PAI setelah sekian tahun, Syahrizal sangat berharap keseriusan dan dukungan LPTK UIN Mahmud Yunus sebagai penyelenggara.
"Kami berharap sekali, kerja sama seluruh pihak dan LPTK UIN Mahmud Yunus dapat memberi kemudahan bagi guru GPAI yang ada. Mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK. Dari guru PAI tersebut, ada yang PNS dan Non PNS, jelasnya.
Pihaknya mengaku sangat bersyukur untuk tahun ini Sumatera Barat bisa menyelenggarakan PPG bagi ratusan guru PAI.
Disisi lain H Syahrizal berharap sesuai dengan harapan pemerintah program PPG bisa mencetak guru profesional dan andal. Profesional yang bisa menunjukkan kualitas pendidikan, sehingga dengan melakukan tanggungjawab sebagai guru PAI secara profesional melahirkan siswa yang berkualitas memiliki imtaq yang tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Ia menilai PPG merupakan bukti perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dan hak seorang guru. Dimana secara finansial dapat memberikan tunjangan profesi guru nantinya, disisi lain secara keilmuan dapat memantik semangat guru untuk lebih inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran di kelas.
Syahrizal memandang program PPG perlu diikuti dengan serius dan sungguh-sungguh. Jangan sampai guru PAI hanya sekedar mengikuti lalu selesai. Namun juga harus mempunyai standarisasi termasuk target standar kualitas.
Mengingat selepas mengikuti PPG, guru PAI akan mendapatkan predikat kelulusan ditandai dengan sertifikat pendidikan calon guru profesional.
"Ini betul betul harus menjadi perhatian dan renungan tidak saja bagi guru PAI, namun juga pihak LPTK UIN penyelenggara dan elemen terkait lainnya," tegas Syahrizal lagi.(vera)