Padang, Humas--Ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Sumatera Barat sudah dimulai. Sebanyak 619 siswa madrasah dan sekolah umum ikut andil dalam kompetisi sains ini. Sebelumnya, pada tingkat kabupaten kota tercatat 5.693 siswa yang berlomba merebut tiket ke provinsi.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diwakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Hendri Pani Dias usai membuka kegiatan dimaksud, Kamis (2/10/2025) yang dipusatkan di MAN 2 Kota Padang.
Dikatakan Hendri PD, OMI merupakan rebranding dari Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Myrest yang digabung menjadi OMI. Ajang ini sebagai wahana membangun ghirah kompetisi sains di kalangan siswa madrasah dan juga terbuka bagi sekolah umum.
"Yang spesifik dari Olimpiade Madrasah ini adalah disamping siswa menguasai sains, mereka juga memiliki kompetensi penguasaan integrasi dengan Islam. Kedua hal ini menjadi satu ciri khas dari Olimpiade Madrasah," ungkap Hendri.
Di samping itu, sebut Hendri anak-anak ini mesti menguasai literatur bahasa Arab dan bahasa Inggris. Minimal mereka memiliki pemahaman tentang makna-makna mufradat yang bisa dimaknai ini maksud dan tujuannya apa.
"Beberapa poin ini menjadi tujuan dari Olimpiade Madrasah. Disamping anak-anak itu menguasai sain, dia juga memiliki literasi dan literatur pemahaman terhadap apa yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman," jelas Hendri.
Dikatakan Hendri, peserta yang berhasil akan mewakili Sumata Barat ke tingkat nasional. Maka oleh sebab itu Kabid berharap kepada anak-anak yang ikut OMI pada tahun ini, bisa melalui kompetisi ini dengan baik.
"Dalam setiap event OMI, tidak ada istilahnya the Loser, yang kalah itu tidak ada, yang ada hanya dua, The Winners atau The Leaners. Bila semuanya nanti berhasil mewakili Sumata Barat ke tingkat nasional, atau tidak sama sekali, semua itu termasuk ke dalam kategori the Leaners," tegas Hendri.
Karena menurut calon doktor ini setiap proses yang dilalui, bila kita mampu memaknai, mengambil hikmah, kemudian memetik pelajaran, maka itu akan semua menjadi the Leaners, pembelajaran untuk lebih hebat pada tahun-tahun berikutnya.
Sementara itu, Hami Mulyawan Ketua Panitia menyampaikan, bidang studi yang Dilombakan dalam OMI perdana ini berdasarkan jenjang. Untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD): Matematika terintegrasi dan IPAS terintegrasi.
Jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP): Matematika terintegrasi, IPA terintegrasi dan IPS terintegrasi. Untuk jenjang madrasah aliyah (MA) atau Sekolah Menengah Atas (SMA): Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Geografi dan Ekonomi terintegrasi.
Dijelaskan Hami, OMI tingkat Provinsi ini dilakukan serentak secara nasional dengan menggunakan sistem Tes Berbasis Komputer atau CBT full online yang disiapkan dan di bawah kendali Komite OMI Nasional.
"Untuk lokasi ujian dilaksanakan di 19 titik kabupaten kota sesuai dengan kejuaraan pada tingkat kabupaten kota. Sementara untuk kota Padang dipusatkan di MAN 2 Kota Padang," jelas Hami.
Turut hadir Kepala Kankemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi didampingi Kasi Penmad, Dian, Kasubbag TU Zulfahmi, Kepala MAN 2 Padang, Ahmad Asdi, Kepala Madrasah se Kota Padang, Pengawas serta Kakan Kemenag dan peserta se Sumatera Barat yang hadir secara daring. Rina