Padang (Humas)- Ketua DPW FKDT Provinsi Sumatera Barat Firdaus Ghani mengatakan Porsadin merupakan ajang aktualisasi diri para santri dari seluruh Madrasah Diniyah di bidang olahraga dan seni Islami. Selain kemampuan mengaji, melalui acara ini bakat santri lainnya bisa disalurkan dan dijadikan sarana pengembangan bakat menuju pengembangan generasi lebih baik.
Hal ini dikedepankan Firdaus Ghani saat memberi sambutan pada seremoni pembukaan Seleksi Porsadin VI Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Aula AB I Kanwil Kemenag Sumbar, Minggu (11/08/24) siang.
Dalam sambutannya mengatakan seleksi Porsadin VI bukan sekadar mencari juara, namun merupakan wadah mencari putra putri terbaik Sumatera Barat untuk iven nasional di Lampung.
Selain itu, Ia menegaskan kegiatan ini diharapkan pula sebagai media untuk bertukar informasi, pengetahuan dan wawasan diantara diantara pengurus FKDT, dalam rangka pengembangan kapasitas dan peran madrasah diniyah di Indonesia, khususnya Provinsi Sumbar.
“Hari ini kita tidak hanya membutuhkan generasi yang cerdas dan pintar secara akademis dan punya wawasan keagamaan, namun juga santri yang terlatih dalam kecakapan dan keterampilannya masing-masing.” Lanjut Firdaus.
Tak lupa, Firdaus Ghani mengajak seluruh santri yang berkontribusi dalam seleksi untuk menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran.
“Ananda semua adalah santri MDT terpilih di lembaga masing-masing dan saat ini akan berjuang agar terpilih untuk mewakili Sumbar ke kancah nasional. Maka bersiaplah untuk menjadi orang terlatih, pintar dan hebat nantinya di kancah nasional.”pesannya.
Pihaknya menargetkan Sumbar bisa meraih prestasi lebih baik pada iven nasional tahun 2024 ini. Minimal bisa mempertahankan peringkat tiga besar nasional yang sebelumnya pernah ditorehkan Sumatera Barat di Bandung.
Disamping itu, Firdaus menambahkan esensi lain kegiatan Porsadin tak lain demi memperkokoh jalinan silaturahim antar diniyyah takmiliyah secara nasional dan memperkuat basis diniyyah di tengah masyarakat.
“Jadikanlah seleksi ini sebagai ajang silaturahmi, memperkuat persatuan dan kekompakan madrasah diniyyah, bukan sebaliknya untuk memperjauh silaturrahmi,” ungkapnya.
Disinilah pentingnya sinergitas FKDT antara Kemenag sebagai mitra sekaligus pembina lembaga keagamaan dalam pembangunan bidang pendidikan keagamaan Islam.
“FKDT tanpa Kemenag tidaklah kuat, Kemenag tanpa FKDT tidaklah mesra. Kemenag dan FKDT perlu saling bahu membahu dalam memajukan madrasah Diniyyah takmiliyah di Provinsi Sumatera Barat.”ucapnya.
Sebelumnya Zulfira Zaisal selaku Ketua Panitia Porsadin VI dalam laporan menyampaikan seleksi Porsadin VI terdiri dari satu cabang lomba dan empat pertandingan.
“Cabang lomba MQK yang dipusatkan Masjid Kanwil Kemenag Sumbar, Catur cepat di Aula FKUB, Tenis Meja di Aula AB 2 Kanwil Kemenag Sumbar, Badminton putera di Hall Kanwil Kemenag Sumbar, Badminton putri di Hall Mitra Alai serta Lari sprint yang berlokasi dilapangan SMA 2 Kota Padang,” jelasnya.
Zulfira Zaisal menyebut ratusan peserta yang hadir hari ini, seyogyanya dalam kondisi bergembira. Begitu pula hendaknya, apapun hasilnya selepas kegiatan seleksi, masih dalam bahagia yang sama.
Dengan kata lain, tidak ada lagi label daerah yang dikedepankan, karena semua yang hadir dalam seleksi adalah masyarakat Sumatera Barat yang akan berjuang di iven nasional.
“Saat ini harus kita akui orang dan santri terpilih adalah orang terbaik Sumatera Barat, bukan lagi Pesisir Selatan, bukan lagi Payakumbuh, Bukittinggi dan daerah lainnya. Marilah kita berdoa orang yang diutus ke Lampung nanti, adalah utusan bagi kita semua,” ungkapnya.
Hadir pada seremoni pembukaan, Ketua DPW FKDT Firdaus Ghani, Kabag Kesra Kota Payakumbuh Efrizal, Ketua Panitia Porsadin VI Sumbar Zulfira Zaisal, jajaran Kasi Pendis dan Pd Pontren Kabupaten/Kota, Wakil Ketua DPRD Sijunjung Syofian Hendri, Anggota DPRD Pasaman Danny Ismaya S.P Dt Sandaran, jajaran panitia pelaksana official dan 131 peserta dari 16 Kabupaten/Kota.(vera)