Padang, Humas-- Jemaah Haji Embarkasi Padang akan diterbangkan dalam 15 (lima belas) kloter. Setiap Kloter terdiri dari 419 jemaah haji dan 4 (empat) orang petugas kloter.
Hal ini dikemukakan Kakanwil Kemenag Sumbar Mahyudin saat menyampaikan laporannya pada seremoni pelepasan jemaah di Aula Utama Asrama Haji Padang, Jumat (02/05/25) malam.
Kakanwil mengatakan Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Padang akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah pada hari Sabtu tanggal 3 Mei 2025 dengan pesawat Lion Air tipe Airbus A330 dengan nomor penerbangan LNI 3082 pada pukul 17.30 WIB.
“Jemaah haji kloter pertama ini akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 12 Juni 2025 direncanakan tiba di BIM pukul 18.40 WIB. Dengan petugas Kloter TPHI Ulil Amri, TPIHI Edison Yusri, Dokter Siska Febrina, Paramedis Yori Rahma YulitaFirmaweni M. Zaini.
Sementara itu untuk pemandu Haji Daerah (PHD) Hendrizal Bin Azhar Ilyas dan Budiman Muhammad Nazir Abdul Gafar. Tercatat untuk jemaah haji termuda dan tertua dalam Kloter adalah Muhammad Afiq Jakhel berusia 19 Tahun.
“Sedangkan untuk jemaah haji tertua Nurcaya Jaudin Adam berusia 90 Tahun,”lanjut Mahyudin.
Disamping itu dalam laporan Mahyudin, menjelaskan kembali terobosan dan kebijakan baru dalam penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025.
“Pada pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini, Kementerian Agama mengusung tagline “Haji Aman, Nyaman, Mabrur Sepanjang Umur”. Tema tersebut dipilih sebagai upaya untuk menciptakan layanan yang aman dan nyaman bagi jemaah haji untuk memperolah haji yang mabrur dan menjaga kemambruran hajinya.” Tambah Mahyudin.
Sedikitnya ada tiga terobosan dalam penyelenggaraan ibadah Haji pada tahun 1446 H/ 2025 M.
Pertama, transparansi daftar jemaah haji khusus dan reguler, diumumkan secara terbuka di website Kemenag dan media.
Kedua, Murur dan Tanazul. Skema murur (perjalanan) dan tanazul (penyerahan hak) secara resmi diterapkan untuk mempermudah proses dan mengurangi risiko bagi jemaah, terutama lansia dan yang memiliki kondisi fisik lemah
Ketiga, layanan di Asrama Haji Kemenag saat ini berfokus meningkatkan kualitas layanan di asrama haji embarkasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi jemaah sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Bahkan lanjut Mahyudin, beberapa kebijakan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji embarkasi Padang pada tahun 1446 H / 2025 M ada empat poin.
Pertama, Koordinasi penerimaan jamaah lansia, disabilitas dan risiko tinggi langsung turun bus dan ke kamar- kamar khusus;
Selanjutnya, pelayanan one stop servis buat jemaah lansia, disabilitas dan Risti baik itu penyerahan gelang identitas, paspor dan living cost di kamar.
Termasuk sistem penempatan jamaah akan dikelola melalui sistem munakasah. “Khusus konsumsi jamaah lansia, disabilitas dan Risti akan difasilitasi ke kamar masing-masing oleh Petugas embarkasi,” ungkapnya.(vera)