Siap Bumikan Asta Protas, Kemenag Sumbar Susun Brainstorming Berbasis Kearifan Lokal

Padang, Humas--Kementerian Agama telah meluncurkan 8 (delapan) program prioritas atau lebih populer dengan sebutan asta protas. Program ini sebagai bentuk implementasi dari asta cita Presiden Prabowo Subianto.

Dalam rangka mempercepat implementasi Asta Protas ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeterian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan rapat koordinasi untuk menyusun brainstorming (pengumpulan ide/pendapat).

Rapat dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison bersama seluruh Kepala Bidang, Pembimas, Ketua Tim Kerja Bagian Tata Usaha dan ketua tim Perwakilan masing-masing bidang, Jumat (26/5) di Aula FKUB.

Dalam kesempatan itu, Edison menyampaikan Kanwil Kemenag Sumbar harus bergerak cepat dalam mengimplementasikan asta protas sebagai mandatori Presiden melalui menteri Agama.

"Melalui rapat ini kita menyusun beberapa usulan dan ide dari masing bidang dan tim kerja. Sehingga dari 8 protas ini minimal kita melahirkan satu atau dua program yang berbasis lokal. Selain program nasional kita juga rancang program yang yang relevan," kata Edison

Asta protas itu jelas Edison, antara lain; meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguayan ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, pendidikan unggul, ramah dan terintegrasi, pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, sukses haji, dan digitalisasi tata kelola.

"Dari delapan program prioritas ini, kita ingin masing-masing bidang mengusulkan satu program sebagai tindak lanjut untuk membumikan asta protas menjadi program nyata," ujar Edison.

Dari hasil diskusi ini ada beberapa usulan yang akan menjadi program  untuk tingkat Kanwil Kemenag Sumbar. Mengawali rapat, Kabid Pendidikan Madrasah, Hendri Pani Dias mengatakan saat ini seluruh madrasah sudah menjalankan penguatan ekoteologi dengan menanam pohon, namun masih perlu dilakukan evaluasi.

"Ekoteologi ini juga bisa diimplementasikan dalam pembelajaran terutama dalam mapel akidah akhlak, sehingga bisa diintegrasikan juga dengan mata pelajaran lainnya, serta menintegrasikan mapel PAI dan Sains" kata Hendri.

Seiring dengan Kabid Penmad, Kepala Bidang Urais, Yosef Chairul juga akan mewujudkan asta protas dengan program catin menanam. Setiap calon pengantin akan berkontribusi satu pohon sebagai penguatan ekoteologi.

"Disamping catin menanam, kita juga akan merawat kerukunan dari akarnya dengan melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik melalui Early Warning System (EWS). Karena KUA menjadi layanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," jelas Yosef.

Kepala Bidang Bidang Penais Zawa, Abrar Munanda, akan meluncurkan program berani (benah rumah bina penghuninya). Program berani ini sebagai wujud dari cinta kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi umat.

"Bagaimana masyarakat akan bisa menjalani kehidupan dan ibadah dengan baik jika tempat tinggal mereka tidak layak. Atap yang bocor, lantai beralaskan tanah, dindingnya bolong. Dengan memberikan rumah yang layak wujud dari cinta kemanusiaan kita sudah menjalankan asta protas ini," kata Abrar.

Tak mau kalah, para pembimas juga bertekad meuwujudkan dan merawat kerukunan di Sumatera Barat. Hal ini akan dimulai dari rumah ibadah bersama umat beragama masing-masing.

Dari brainstorming ini, Plt. Kakanwil sekalgus Kabag Tu, juga akan menerapkan penguatan ekoteologi bagi seluruh ASN Kanwil Kemenag Sumbar. ASN akan berkontribusi satu pohon atau satu tanaman hidup.

"Kita akan mulai dari Kanwil dulu, jadi semua ASN kita ajak untuk cinta lingkungan. Mereka boleh membawa satu jenis bunga untuk menciptakan lingkungan yang hijau, lingkungan yang sejuk dan indah," kata Edison. Rina


Editor: Risna
Fotografer: Humas