Bukittinggi, Humas--Dalam rangka menjalin silaturrahmi, menyikapi isu-isu kekinian, menghadapi perayaan Paskah dan Idul Fitri 1445 H, Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menggelar Rapat Koordinasi dan Dialog Antar Umat Beragama, Rabu (27/03) bertempat di ruangan Kepala Kantor.
Rapat Koordinasi dan Dialog Antar Umat Beragama di pimpin Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair, di ikuti oleh perwakilan Dandim 03/04 Agam, Perwakilan Polres Bukittinggi, Perwakilan Kesbangpol, Pengurus FKUB dan Tokoh Lintas Agama.
Hj. Tri Andriani Djusair menyampaikan bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menggelar Koordinasi dan Dialog Antar Umat Beragama agar terjadi komunikasi suatu dengan yang lain, saling pengertian, dan setidak-tidaknya mengurangi atau menekan potensi konflik yang bisa terjadi di antara agama-agama yang ada. Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi akan melaksanakan Dialog Antar Beragama ini setiap Triwulan.
"Kegiatan ini bertujuan diadakannya agar terjalin komunikasi dan koordinasi serta kesamaan langkah dan tindakan dalam upaya membangun kerukunan antar umat beragama serta mendorong terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif bagi kehidupan Beragama di Kota Bukittinggi. Selain itu terselanggaranya kegiatan ini diharapkan dapat saling memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta persatuan dan kesatuan apalagi menghadapi Paskah, Idul Fitri dan menghadapi isu-isu terkini jelang pelaksanaan pilkada," tuturnya.
Semua pihak sepakat dan berkomitmen saling berbagi informasi serta Koordinasi dalam menyikapi isu-isu kekinian yang dapat berpotensi merusak kerukunan umat beragama di Kota Bukittinggi terutama jelang perayaan Paskah dan Idul Fitri 1445 H serta jelang pelaksanaan pilkada serentak. Hal ini di simpulkan setelah menerima informasi dan masukan dari perwakilan Polres, Dandim, Kesbangpol, Ketua FKUB dan Tokoh Lintas Agama.
Masukan dan evaluasi dari peserta rapat terhadap program merawat kerukunan kedepannya yaitu dengan melibatkan Dinas Pendidikan Kepala Sekolah/ Madrasah dengan Kemenag dan FKUB serta pihak terkait lainnya untuk meminimalisir dampat negatif penggunaan Teknologi Informasi oleh pelajar di kota Bukitinggi. Karena cukup banyak terlihat dampak negatif HP bagi kalangan muda dengan banyaknya muncul kasus kekerasan maupun asusila yang perlu disikapi secara bersama. (Syafrial)