Silaturrahmi dan Pembinaan Tiga Provinsi, Penasehat DWP Kemenag RI: Enam Indikator Kekuatan Organisasi

Padang (Humas)- Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut meminta anggota DWP Kemenag mampu membangun organisasi yang positif. Menurutnya hal tersebut penting dilakukan guna mendukung iklim yang baik bagi anggota DWP sebagai penunjang tugas suami sebagai PNS.

Demikian ditekankan Eny Retno kepada ratusan anggota DWP lima instansi tiga Provinsi termasuk DWP Kemenag Sumbar dalam kegiatan Silaturahmi dan Pembinaan, pada Senin (19/08/24) secara virtual.

Eny menuturkan, untuk mempertahankan eksistensi organisasi, sedikitnya ada beberapa indikator yang menjadi kekuatan sebuah organisasi. Pertama, tujuan visi dan misi yang jelas dari apa yang akan dilakukan. Secara garis besar programnya secara umum sudah ditentukan dari Pusat. 

“Pada saat membuat program, harus ada tujuan visi dan misi. Jika dalam membuat program asal bikin saja, akan membuat repot sendiri dan sulit untuk dievaluasi. Ini harus menjadi perhatian seluruh anggota,” katanya.

Kedua kualitas SDM. Eny Retno mengatakan dalam upaya mengembangkan kualitas SDM, perlu adanya giat pembinaan, pelatihan, ataupun kegigihan anggota DWP untuk mau terus belajar dan banyak membaca. Hal ini menjadi indikator penting untuk keberlangsungan organisasi. 

Ketiga, setiap program kerja menurutnya harus jelas arah dan tujuannya kemana. Tentu saja harus mengacu pada program kerja DWP Pusat pada saat Rakernas dan setelahnya dibreakdown sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat.

Keempat, budaya organisasi. Menurut Eny Retno dalam membangun budaya Organisasi yang positif, hal pertama yang perlu dilakukan setiap anggota DWP membuat suasana nyaman dengan menebar aura positif.

"Selanjutnya, untuk membangun organisasi itu perlunya menciptakan komunikasi yang efektif. Karena kunci membangun organisasi adalah komunikasi. Jadi kalau komunikasinya buruk, sulit membangun organisasi yang baik juga," terangnya.

Kelima adanya standar perilaku. Mengembangkan standar perilaku yang baik antar personil DWP menjadi sebuah keniscayaan. Hal itu dapat membangun dan menjalin silaturahmi yang baik. Bukan saja antara ketua dengan pengurus, anggota dengan anggota, anggota dan ketua namun juga antar organisasi DWP lembaga lainnya. Sehingga dapat membentuk budaya organisasi yang sehat dan melahirkan perilaku yang baik.

Keenam, evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala. Dikatakan Eny Retno, evaluasi kinerja menjadi sangat penting, karena akan bisa mengukur indikator keberhasilan dan kendala juga hambatan yang terjadi dilapangan. 

Selain itu, agar organisasi menjadi rumah yang nyaman bagi anggota, sedikitnya ada beberapa langkah yang bisa diterapkan, ungkap Eny lagi.

Diantaranya membuat suasana nyaman dengan menebarkan  aura positif, menciptakan komunikasi yang positif dan efektif, menanamkan toleransi dalam berorganisasi. Pun, mewujudkan kesetaraan dalam bekerja sehingga mengerti dan tahu kapasitasnya masing masing, sinergitas dan kerjasama dan taati aturan AD ART sebagai pedoman dalam berorganisasi.

“Intinya setiap anggota DWP harus mampu menerima perbedaan budaya, perilaku, pemikiran dalam berorganisasi.” Tandas Eny Retno Yaqut.

Dalam laporannya dihadapan Penasihat DWP Kemenag RI Ny Eny Retno Yaqut dan jajaran serta seluruh peserta zoom, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny Hj Rosnimar Mahyudin mengaku sejauh ini sangat mendukung program-program DWP Kemenag RI

Diantaranya secara kontiniu mengikuti wirid pengajian rutin bulanan setiap bulannya. Pertemuan rutin bulanan secara kontiniu. Dan pertiga bulan  diadakan pertemuan rutin bulanan  dengan  DWP Kemenag Kabupaten/ kota se-Sumbar.

Kami sangat mendukung program-program DWP Kemenag RI dan secara kontiniu mengikuti wirid pengajian rutin bulanan setiap bulannya. Pertemuan rutin bulanan berlangsung kontiniu dan pertiga bulan  diadakan pertemuan rutin bulanan  dengan  DWP Kemenag kab/ kota se sumbar.

Hal itu dibuktikan dengan kegiatan mengawali Tahun 2024 dalam rangka HAB Kemenag RI. Selain upacara peringatan pengurus DWP juga mengadakan kegiatan donor darah, kunjungan  sosial ke panti asuhan, juga berbagai lomba untuk menyemarakkan HAB. Ada lomba merangkai bunga, duet song dan aneka permainan  rakyat.

“Setelah Rakernas Kemenag RI , kami lanjutkan dan turunkan dengan Rakerwil dengan materi penyampaian program nasional, penyusunan program daerah, public speaking, capacity building dan outbond,” ungkap Rosnimar lagi.

Disamping itu dalam Bidang pendidikan pengurus DWP Kanwil Kemenag Sumbar mengadakan seminar public speaking, sosialisasi adat Minangkabau dengan menghadirkan Bundo kanduang Sumbar sebagai nara sumber.

Bahkan kegiatan dibidang ekonomi, juga menggiatkan bazar pada hari-hari tertentu,  kegiatan  barbequ, berjual barang  bekas berkualias. Dimana hasilnya dijadikan untuk kegitan-kegiatan sosial.

Dibidang sosial terangkum kegiatan kegiatan sosial seperti  memprakarsai pengumpulan dana sosial, bakti sosial, kunjungan anggota pengurus yang sakit dan takziah.                                                                             

Dan yang terbaru, ketika terjadi bencana besar galodo di Sumbar, DWP Kemenag Sumbar pro aktif mengumpulkan sumbangan yang digerakkanoleh DWP Kanwil. 

“Hasil Donasi tersebut langsung diantarkan oleh pengurus dan perwakilan Ketua DWP kab/Kota kelokasi bencana dalam bentuk sembako, sarung dan perlengkapan mandi.” Jelasnya.

Selain itu selama bulan Ramadhan pengurus dan anggota melakukan kegiatan khatam Qur’an bersama dengan 19 Kabupaten / kota se-Sumbar, berbagi takjil dan nasi kotak  untuk berbuka puasa di wilayah DWP masing-masing.

“DWP Kanwil Kemenag Sumbar juga melakukan pembinaan dan silaturrahmi ke kab/ kota di Sumbar. Sampai saat ini sudah dilakukan pembinaan kepada 16  dari 19 kab/Kota yang ada di Sumbar,” lanjutnya dalam laporan.

Hadir pada kesempatan itu, pengurus dan anggota  DWP Kanwil Kemenag, Ketua-ketua  dan perwakilan pengurus DWP Kemenag dari 19 Kab/Kota se-Sumbar.(vera)

 

 


Editor: vethriarahmi
Fotografer: VR