Simulasi UKN Ulya Berjalan Lancar Hari Ini

Padang (Humas)- Ujian penyetaraan ini menjamin pemenuhan akses peserta didik pendidikan nonformal dan pendidikan informal terhadap penyetaraan hasil belajar. Pun, untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam menyetarakan hasil pendidikan nonformal dan pendidikan informal dengan hasil pendidikan formal. 

Pernyataan ini dikedepankan Hendri Pani Dias selaku Plt Kabid Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kanwil Kemenag Sumbar kepada humas Kamis (29/02).

Oleh karenanya kesetaraan ini sifatnya menjadi wajib dan penting. “Ujian Kesetaraan sama wajibnya dengan USP. Karena menjadi indikator kelulusan santri PKPPS. USP dan UKN Wajib dilaksanakan oleh PKPPS,” jelasnya.

Menurut Hendri PD hal ini merupakan layanan yang  diberikan kepada peserta didik jalur non-formal dan informal.

“Kita menyambut baik ponpes yang turut menyelenggarakan secara optimal dan mengikuti ujian kesetaraan ini.” Tuturnya.

Disisi lain Hendri menilai pesantren harus selalu menjaga kualitas dan kekhasan pondok pesantren salafiyah. Mulai dari kurikulum, kisi-kisi dan soal ujian. 

Dimana semuanya itu harus memenuhi standar nasional pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam soal ujian pada mata pelajaran umum tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren salafiyah. Perwujudannya juga termasuk dalam soal ujian pada mata pelajaran dirasah Islamiyah. 

“Kepada santri kami berpesan agar mengikuti ujian ini dengan ikhlas, fokus dan dengan kemampuan maksimal,” pinta Hendri PD.

Sementara itu Ketua Tim Pendidikan Diniyah, Kesetaraan dan Sistem Informasi Bidang Papkis Efrian menuturkan ada yang berbeda dengan pelaksanaan Ujian Akhir pada PKPPS pada Tahun ini. 

Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah atau lazim disingkat dengan PKPPS akan melaksanakan 3 jenis ujian pada tahun ini. Bedasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) yang diturunkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada akhir Desember 2023 lalu, bentuk ujian akhir pada PKPPS ada dua yaitu Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Ujian Kesetaraan Nasional (UKN). 

“Keduanya wajib dilaksanakan oleh seluruh Lembaga PKPPS sebagai bagian dari indikator penilaian kelulusan santri tahun ini.”tekan Efrian melalui sambungan via seluler.

Efrian menambahkan Ujian Satuan Pendidikan (USP) bisa dilaksanakan oleh lembaga dengan cara tertulis dan soal dibuat ustadz/ustadzah pengampu mata Pelajaran. Seperti halnya tahun lalu, USP juga bisa dilaksanakan secara Computerize Based Test (CBT) yang dikelola oleh Dewan Pembina Pusat (DPP) PKPPS dengan mengujikan mata Pelajaran Umum dan Dirasah Islamiyah. 

Hanya saja, yang berbeda pada tahun ini adalah pelaksanaan Ujian Kesetaraan Nasional (UKN). Menurut Juknis nomor 7231 tahun 2023 ini, Ujian Kesetaraan Nasional adalah pelaksanaan evaluasi dan pengukuran pencapaian kompetensi yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam hal Kementerian Agama sebagai penjamin mutu pelaksanaan evaluasi secara nasional.

Menurut jadwal, UKN dilakukan dengan Computer Based Test (CBT) secara bertahap menurut jenjang Pendidikan. Tingkat Ulya akan dilaksanakan pada 4 hingga 7 Maret 2024, Tingkat Wustha dilaksanakan pada 6 hingga 8 Mei 2024. Sedangkan Tingkat Ula, akan dilaksanakan mulai tanggal 20 hingga 22 Mei mendatang.

Tercatat sebanyak 3105 orang santri kelas akhir, akan menempuh UKN secara bertahap diantaranya 123 orang santri Tingkat Ula, 2368 santri Tingkat Wustha dan 614 orang santri Tingkat Ulya.

Disamping itu, jenis ujian lain yang akan dihadapi santri kelas akhir setiap jenjang adalah Uji Kesetaraan, sambungnya. Dimana Uji Kesetaraan dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk penilaian terhadap kesetaraan santi pada satuan Pendidikan non formal seperti PKPPS dan PKBM. 

“Menurut jadwal, Uji Kesetaraan akan dilaksanakan pada medio Mei hingga Juli Tahun 2024 ini.” Tukasnya.

Terkait pelaksanaan ketiga jenis ujian ini,  Efrian mengaku telah melakukan koordinasi dan sosialisasi, melalui rapat virtual pada Senin 26 Februari lalu. 

Untuk itu, Efrian berharap dengan sosialisasi tersebut, tidak ada lagi keraguan Lembaga terkait pelaksanaan ujian akhir pada PKPPS. 

Disisi lain, ia menyebut kendala teknis terkait sarana dan prasarana Ketika pelaksanaan ujian menjadi isu strategis yang harus dicarikan solusinya. 

Menurut Efrian, solusi terbaik mengenai kurangnya perangkat computer atau telepon genggam yang akan diigunakan pada saat ujian bisa dengan berkoordinasi dengan satuan sekolah/madrasah terdekat dari lokasi pondok pesantren atau dengan meminjam perangkat kepada wali santri selama pelaksanaan ujian.” Tuturnya 

Hal itu, dinilai Efrian demi kebaikan Lembaga dan peningkatan standar kompetensi serta kesetaraan PPS sebagai satuan Pendidikan Non Formal. 

“Untuk hari ini Kamis 29 Februari 2024 sudah dilaksanakan simulasi UKN untuk Tingkat Ulya. Semua PKPPS se-Sumatera Barat sudah melaksanakan simulasi mulai dari pagi hingga siang hari. Diantaranya Simulasi tingkat ulya ponpes Nurul Yaqin Ringan Ringan, Simulasi ujian UKN PPS Jabal Rahmah Kab. Solok dan simulasi PPS Ibnul Qoyyim Payakumbuh.

“Secara umum, simulasi berjalan lancar dan tidak menemui kendala berarti. Efrian berharap, pada hari H pelaksanaan UKN juga bisa lancar seperti simulasi hari ini.” Harapnya.(vera)
  

 

 


Editor: -
Fotografer: -