Kota Solok, Humas --- Sebanyak 60 siswa-siswi kelas XI Fase F mengikuti Sosialisasi Bundo Kanduang Turun ke Sekolah di MAN Kota Solok. Kegiatan ini diisi dengan pemaparan materi H. Rusli Khatib Sulaiman, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAM), dan Hj. Ida Ramli Bundo Kanduang Kota Solok, Kamis (31/10/24)
Materi yang disampaikan meliputi Sumbang Duo Baleh, yang mencakup konsep-konsep seperti Sumbang Pakai, Sumbang Duduak, Sumbang Tagak, dan lainnya. Selain itu, juga dibahas mengenai Kato Nan Ampek, yang terdiri dari Kato Mandaki, Kato Manurun, Kato Mendata, dan Kato Malereang. Kegiatan ini juga mencakup pembahasan sejarah penyebaran agama Islam di Sumatera Barat, serta hubungan antara adat dan agama.
Kepala Madrasah, Marion, menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. Siswa-siswi kelas XI Fase F menjadi lebih memahami budaya Minangkabau seiring dengan proyek P5P2RA kelas XI semester 1 yang mengangkat tema Kearifan Lokal, khususnya mengenai Sumbang Duo Baleh dan Kato Nan Ampek, yang berkaitan dengan tata krama, tutur kata, dan sikap terhadap sesama.
Sebelumnya Pengawas Sekolah, Joni, sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya untuk memperkenalkan dan menguatkan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda. “Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang Sumbang Duo Baleh dan Kato Nan Ampek, tetapi juga penting untuk membentuk karakter siswa yang beradab dan beretika,” ujarnya
“Semoga dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan adat, siswa-siswi dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi teladan bagi masyarakat, dengan harapan, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi siswa dan komunitas,” pungkas Joni.
Pada Kesempatan tersebut Ustadzah Leni Elfida, Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaan, juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. "Saya sangat senang adanya kegiatan sosialisasi ini, karena siswa-siswi menjadi tahu bahwa generasi yang beradab, berakhlak, dan beretika sangat penting untuk diterapkan dalam masyarakat," ujarnya.
Zulfa Zuriati, salah satu siswa kelas XI F, mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti sosialisasi ini. "Saya mendapatkan banyak ilmu baru dan berkesempatan untuk bertanya langsung kepada Bundo Kanduang tentang Sumbang Duo Baleh dan Kato Nan Ampek," katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau kepada generasi muda, serta memperkuat pemahaman mereka terhadap hubungan antara adat dan agama. (helda/Nt)