Padang (Humas)- Staf Khusus (Stafsus) Menag RI Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menekankan pentingnya bekerja yang berorientasi kepada pelayanan. ASN itu adalah pelayan dan jabatan hanya sebuah stempel. Substansinya tetaplah pelayan terbaik bagi masyarakat khususnya terhadap tugas dan fungsi utama ASN Kemenag dalam bidang kependidikan dan keagamaan.
Demikian dikemukakannya saat kegiatan silaturrahmi dan pembinaan ASN Kanwil Kemenag Sumbar, Rabu (28/02) di Asrama Haji Tabing Padang. Didampingi Kakanwil Kemenag Sumbar Mahyudin, kegiatan turut dihadiri Kabid PHU Ramza Husmen, Kepala UPT Asrama Haji Afrizen serta jajaran dan Kakankemenag Kota Padang Edy Oktafiandi serta jajaran Kasi dan JFT, JFU.
Menurutnya hal itu relateable dengan agenda forum rakernas Kemenag RI yang baru saja dilaksanakan, sebagai momentum bagi ASN dalam menentukan langkah langkah rumusan program kerja sekaligus sebagai forum kolaboratif antar pimpinan di Kemenag. Harapannya kinerja dan layanan Kemenag tahun 2024, lebih baik lagi dari sebelumnya.
Selain itu Gus Bowo mengajak ASN Kanwil Kemenag Sumbar adaptif terhadap perkembangan digitalisasi. Karena akan mempengaruhi seluruh pelayanan terhadap masyarakat. Khususnya pelayanan haji, pendidikan, pelayanan nikah dan lain sebagainya.
Wibowo menyampaikan salah satu program Kemenag adalah transformasi digital, untuk itu ia meminta ASN dapat menguasai teknologi informasi , karena menurutnya komunikasi dan informasi publik merupakan kekuatan utama menuju reputasi institusi dalam hal ini Kementerian Agama.
Disamping itu dikatakan Wibowo bahwa selain melakukan tranformasi digital, Kemenag telah melakukan langkah langkah perubahan yang signifikan. Ditandai dengan banyaknya rekognisi dan atensi serta reward atas proses transformasi digital yang dilakukan Kemenag dari tahun ke tahun.
Menurutnya Kemenag sudah mengalami perubahan sejak Gusmen Yaqut Cholil Qoumas dilantik, ia merubah pandangan menjadi Kementerian Agama yang bukan untuk satu atau dua Agama saja tapi untuk semua Agama.
“Dulu orang menilai Kemenag khusus melayani umat Islam, kesan yang muncul bias Islamnya lebih kental. Pandangan itu saat ini berubah. Saya juga perlu menyampaikan apa yang disampaikan Gusmen, salah satunya adalah Kemenag adalah Kementerian semua agama, tidak hanya untuk agama satu atau dua agama saja," Ujarnya.
Melayani dua tugas dan fungsi yang sangat luarbiasa membutuhkan komitmen kuat terhadap nilai nilai dasar ASN. Berangkat dari undang-undang nomor 20 tahun 2023 tentang ASN sedikitnya ada tujuh nilai yang perlu ditanamkan oleh aparatur.
Pertama tugas yang berorientasi pelayanan. Untuk itu harus dibarengi dengan niat yang sungguh-sungguh dalam melayani umat yang tidak hanya satu, namun lima agama.
Kedua, kolaboratif. Menurutnya era saat ini menuntut ASN mampu saling bersinergi dalam bekerja. Bukan lagi kerja perorangan, namun kerja tim dan kolaborasi agar hasilnya maksimal dan optimal.
“Tidak ada hasil personal, tapi semuanya bekerja untuk kepentingan bersama, sebutnya. Kerja harus dikolaborasikan agar tujuan besarnya dapat dicapai.” Jelasnya.
Ketiga, adaptif terhadap lingkungan sekitar. Dengan kata lain ASN Kemenag selain mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, menjadi sebuah keniscayaan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Bagaimana pun era sekarang ini merupakan era digital yang datangnya lebih cepat dari yang diperkirakan. Seluruh transformasi pelayanan keagamaan akan dilakukan dengan digitalisasi. Tidak akan ada lagi cara cara manual, seperti selama ini, cetusnya.
“Kita patut berbangga Kemenag disinyalir sebagai Kementerian yang paling cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan dunia digital. Tak sedikit pengakuan dan rekognisi dan atensi serta reward atas proses transformasi digital yang dilakukan Kemenag.” Ungkapnya.
Terlebih lagi, saat ini pemerintah juga telah mencanangkan Indonesia akan tinggal landas di dunia digitalisasi pada tahun 2045. Untuk itu, Kemenag berkomitmen bisa lebih cepat dalam merealisasikan hal tersebut.
Keempat, loyal terhadap pemerintah dan negara dengan cara menyadari tugas dan fungsi sebagai ASN.
Kelima, Akuntabel, semua proses kerja harus dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan yang jauh dari perilaku manipulatif ataupun koruptif.
Keenam, kompeten. Dalam hal ini, pimpinan dituntut cermat dan bijak dalam menempatkan para pegawai agar duduk pada bidang yang relevan dengan kompetensinya.
“Alhamdulillah Sistem merit Kemenag mendapat penghargaan untuk kedua kalinya. Hal itu tentu saja sebuah capaian luarbiasa yang patut diapresiasi, disyukuri dan ditingkatkan,” tambahnya.
Terakhir, harmonis. Menjadi penting katanya karena akan berguna menjaga kondusifitas dalam lingkungan kerja. Wibowo menilai relationship antar ASN sangat mempengaruhi produktivitas, apalagi jika tanpa dicekoki like dan dislike.
“ Termasuk keharmonisan antar umat beragama yang ada, khususnya di Sumatera Barat.” Ujarnya.
Selain itu Wibowo Prasetyo menyinggung tentang fungsi ASN. Menurutnya fungsi ASN selain sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN juga berfungsi sebagai pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa diatas segalanya.
“Ditengah keberagaman yang ada, maka ASN sepatutnya mampu menjadi perekat persatuan bangsa. Misalnya melaksanakan kepentingan masyarakat secara luas, dibawah regulasi Kemenag. “terang Wibowo lagi.
Sebelumnya dalam sambutannya H Mahyudin selaku Kakanwil Kemenag Sumbar mengaku apresiatif atas kehadiran Stafsus Menag RI di Sumatera Barat.
Dimoderatori Ketua UPT Asrama Haji Kota Padang Afrizen, Kakanwil Kemenag Sumba menuturkan kondisi pelayanan keagamaan di lingkup Kanwil Kemenag Sumbar berjalan baik.
Paca dilantik Menang RI pada 25 Oktober 2023 lalu, Mahyudin menyebut segala program sudah ditindaklanjuti dengan baik. Khususnya untuk persiapan pemberangkatan jemaah haji, Mahyudin mengaku terus mempersiapkan diri dan berkolaborasi dengan UPT Asrama Haji dan jajaran Kakanekemnag Kabupaten/kota.
“Sejumlah ikhtiar dan upaya terus berjalan hingga saat ini. Kita sudah mempersiapkan dokumen pemberangkatan jemaah haji, bimtek petugas haji dalam beberapa hari ini.” Tuturnya.
Khusus untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji pihaknya mengaku telah melakukan monitoring khusus terhadap19 Kankemenag Kabupaten /Kota, guna memastikan tetap bisa berjalan tanpa kendala.
Selain itu ia menyoroti pelayanan lainnya seperti kehidupan beragama juga berjalan dengan baik tanpa ada potensi konflik. Dalam hal ini pihaknya melibatkan penyuluh, penghulu yang berpusat di KUA sebagai garda terdepan di tengah masyarakat.
“Begitu juga dalam layanan bidang pendidikan. Alhamdulillah madrasah kita memberikan pelayanan terbaiknya. Untuk itu, hari ini sengaja menghadirkan Stafsus Menang RI untuk memberikan arahan dan pembinaan kepada UPT Asrama Haji, Kanwil Kemenag Sumbar dan Kankemenag Kota Padang, termasuk Kepala KUA, penghulu, penyuluh agama dan ASN Kankemenag Kota Padang.” Pintanya
Mahyudin meyakini kehadiran stafsus bersama ASN Kanwil Kemenag Sumbar di Sumatera Barat menjadi spirit dan motivasi sekaligus petunjuk yang butuhkan ASN saat ini dalam melaksanakan Tusi di tempat masing-masing.(vera)