Limapuluh Kota, Humas - Tujuh orang tenaga pendidik penerima SK Redistribusi PNS Formasi Tahun 2019 dengan penempatan di Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota, hari ini, Senin (26/8) diterima oleh Kepala Kantor, H. Irwan, di ruang kerjanya. Dihadiri Kasubbag Tata Usaha, H. Ifkar, Kasi Pendidikan Madrasah, H. Rizki Eka Putra, dua Analis Kepegawaian, Fitriani dan Rahmatika, tujuh tenaga pendidik tersebut selain menerima ucapan selamat datang, mereka juga medapatkan wejangan dari Kepala Kantor.
Kepada pendatang baru ASN Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota, H. Irwan membeberkan kunci sukses seorang tenaga pendidik. H. Irwan mengurai, diantara kunci sukses menjadi seorang tenaga pendidik, pertama adalah, memahami hak dan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara. Hal ini penting, karena antara hak dan kewajiban akan terus berbarengan.
“Hak dan kewajiban itu berbarengan. Tunaikan kewajiban, maka hak akan didapat. Jangan hanya mementingkan hak, sementara kewajiban diabaikan. Ini adalah prinsip hidup dimana saja, bahwa setelah kewajiban dilaksanakan, baru hak akan kita terima,” jelas H. Irwan.
Kunci sukses yang ke dua adalah menjadi pegawai yang dirindukan dan menyesuaikan diri di tempat tugas. H. Irwan mengatakan, adaptasi dengan lingkungan madrasah menjadi salah satu kunci sukses, karena beradaptasi dengan baik akan menjadikan seseorang akan dihargai. Jangan menjadi seorang tenaga pendidik yang egois, sehingga mengabaikan lingkungan sekeliling. Jika sudah menjadi pribadi yang baik, maka seorang tenaga pendidik akan menjadi sosok yang selalu dirindukan banyak orang.
“Ke tiga adalah bekerja lebih baik dari sebelumnya. Sebagai manusia yang bertumbuh dan berproses, tenaga pendidik harus selalu meningkatkan kinerjanya. Jangan stagnan, tanpa ada membawa prubahan ke arah yang lebih baik. Ciptakan hal-hal baru, pembelajaran kreatif dan inovatif, gali berbagai ilmu, demi melahirkan peserta didik yang berkualitas,” lanjut H. Irwan.
Kunci sukses yang ke empat adalah menjadi guru yang berprestasi. Guru berprestasi mencerminkan kualitas yang dimiliki. Hal ini menurut H. Irwan, akan berimbas kepada kualitas peserta didik. Seorang tenaga pendidik jangan hanya sekadar mentransfer ilmu, pastikan bahwa apa yang disampaikan, dapat dipahami dan dimengerti peserta didik.
Memahami etika birokrasi, menjadi salah satu kunci sukses yang ke lima dalam versi seorang H. Irwan. Ia mengatakan, bukan hanya dikalangan tatanan pemerintahan, etika menjadi tolok ukur seseorang dimana saja ia berada. Apalagi bagi seorang tenaga pendidik, etika birokrasi harus dipahami, karena akan berdampak kepada penilaian kualitas diri.
Dan kunci sukses seorang tenaga pendidik yang terakhir adalah menjaga rambu-rambu sebagai ASN. H. Irwan menegaskan, kesalahan yang dilakukan seorang ASN, akan berdampak buruk, bukan hanya baginya, namun juga terhadap keluarga. Bijak bermedia sosil, dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax, menjadi pesan penutup H. Irwan kepada tujuh tenaga pendidik.
Adapun penempatan tujuh tenaga pendidik yang baru saja menerima SK Mutasi tersebut adalah di MIN Limapuluh Kota 1 orang, di MTsN 1 Limapuluh Kota 1 orang, di MTsN 2 Limapuluh Kota 1 orang, di MTsN 5 Limapuluh Kota 1 orang, di MTsN 6 Limapuluh Kota 2 orang, dan di MAN Limapuluh Kota 1 orang.(Nina)