Sumbar Optimalkan Pencegahan Perilaku Menyimpang dan Kekerasan Melalui Pesantren Ramah Anak, Dua Pesantren Jadi Pionir

Padang, Humas– Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) bersama Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berjibaku untuk mengoptimalkan upaya pencegahan, penanggulangan perilaku menyimpang, dan tindak kekerasan. Berbagai langkah konkrit telah dilaksanakan, mulai dari rapat teknis, penunjukan tim satuan tugas, identifikasi lapangan, hingga penyelenggaraan Workshop bagi Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Pimpinan Pesantren se-Sumatera Barat. Upaya strategis ini diwujudkan dengan menetapkan 18 pesantren sebagai pilot project Pesantren Ramah Anak. Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren Keagamaan Islam (Papkis), Joben, menyampaikan bahwa pesantren-pesantren ini diharapkan dapat segera menindaklanjuti berbagai regulasi, termasuk Keputusan Menteri Agama, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, hingga Nota Kesepakatan Bersama antara Kanwil Kemenag, Pemprov Sumbar, dan pesantren yang terpilih. “Selain mematuhi aturan, pesantren juga diharapkan berperan aktif menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terdekat, seperti Puskesmas, kepolisian, tentara, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan lain-lain,” tegas Joben dalam sebuah kesempatan. Dalam perkembangannya, dua pesantren mencuat sebagai contoh terbaik dalam menerapkan inisiatif ini, yakni Pondok Pesantren Perguruan Islam Arrisalah dan Pondok Pesantren Serambi Mekkah. Keduanya dinilai sukses mengimplementasikan konsep Pesantren Ramah Anak dengan komprehensif. “Keunggulan kedua pondok ini terletak pada penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) tertulis yang telah tersosialisasi dengan ketat dalam setiap kegiatan, bahkan untuk hal-hal terkecil yang melibatkan santri, tenaga pendidik, dan kependidikan,” jelas Joben. Faktor pendukung kesuksesan lainnya mencakup pembinaan rutin bagi para tenaga pendidik, peran aktif santri dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, serta kontribusi dan keterlibatan yang tinggi dari wali santri. Melalui sinergi multipihak dan komitmen kuat ini, Program Pesantren Ramah Anak diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi perkembangan karakter serta akhlak mulia generasi muda, tutup Joben. (vera)

Editor: Vethria Rahmi
Fotografer: -