Sawahlunto, Humas — Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Kementerian Agama Kota Sawahlunto menanam 50 batang pohon matoa sebagai bentuk partisipasi dalam Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon Matoa yang diluncurkan secara serentak oleh Kementerian Agama RI.
Gerakan ini merupakan bagian dari program Ekoteologi, yang bertujuan mendorong kesadaran umat beragama dalam merawat lingkungan
“Ekoteologi mengajarkan kita pentingnya membangun harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam. Menjaga lingkungan adalah ibadah,” ujar Kepala Kemenag Kota Sawahlunto, Dedi Wandra, dalam sambutannya saat peluncuran kegiatan di Gedung PLHUT Sawahlunto, Senin (22/4)
Gerakan nasional ini dilaunching langsung oleh Menteri Agama RI, dan di Sawahlunto kegiatan ini dilaunching dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Wali Kota Sawahlunto, yang diwakili oleh Plt Asisten II, Evan Ramzah.
Kepala Kemenag Kota Sawahlunto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas bantuan bibit dan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
“ Sebanyak 50 pohon matoa akan kita sebar ke sejumlah titik seperti kantor KUA, madrasah dan pondok pesantren di lingkungan Kemenag Kota Sawahlunto, dan kita akan tuntaskan hari ini” tegasnya
Sementara Asisten 2 Setdako Sawahlunto, Evan Ramzah menyambut baik inisiatif Kementerian Agama Republik Indonesia yang meluncurkan program Ekoteologi sebagai sebuah konsep yang memadukan nilai-nilai keagamaan dengan kesadaran ekologis.
"Kami bangga bahwa Sawahlunto hari ini menjadi bagian dari gerakan nasional yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, lembaga keagamaan, perguruan tinggi keagamaan negeri, madrasah, dan pondok pesantren," sebutnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sawahlunto, Heni Purwaningsih, serta Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas PKP2LH, Hean Thomas.