Painan (Humas)- Jelang pelaksanaan pembukaan Porsadin VI Sumatera Barat esok hari, bertempat di Aula Raudhah Kankemenag Kabupaten Pesisir Selatan, sejumlah Dewan Hakim delapan cabang lomba, Ketua Panitia Pelaksana beserta Official seluruh perwakilan Peserta Porsadin Kabupaten/Kota duduk bersama membahas segala ketentuan pokok penyelenggaraan lomba.
Hal itu setelah dilakukan prosesi pengukuhan dan pengambilan sumpah Dewan Hakim dan Panitera oleh Kakanwil diwakili Ketua Tim Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Al-Qur’an H Indra Gunawan, Jumat (13/09/24) pukul 21.28 WIB malam.
Mengawali pertemuan technical meeting, Koordinator Dewan Hakim dan Panitera ini mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksana Porsadin VI yang berkhidmat kepada Alqur’an. Sekaligus menyatakan kesiapan 44 dewan hakim termasuk panitera untuk melaksanakan amanah dengan jujur dan sebaik-baiknya.
H Indra Gunawan mengimbau, sebagaimana sebuah kejuaraan pada umumnya tentu saja akan terjadi beberapa pandangan yang berbeda sehingga ada pihak yang merasa diuntungkan pun sebaliknya. Untuk itu pihaknya mengingatkan kembali seluruh kontingen untuk mengedepankan kesamaan pandangan.
Dari delapan cabang, akan diputuskan peserta terbaik I sampai harapan III. Termasuk menyamakan persepsi tentang konsep menghasilkan peserta terbaik khusus cerdas cermat.
Indra menambahkan terkait hal teknisnlainnya seperti penomoran lot dan kokarde peserta, harus sesuai ketentuan juknis bahwa nomor yang genap untuk putera dan ganjil untuk putri.
Begitu pula untuk penampilan peserta, telah disepakati peserta yang mendapatkan kokarde nomor urut 1 maka akan tampil pertama dan begitu seterusnya.
“Kami berharap ketika anak mendapat nomor urut 1 agar bisa datang lebih awal. Hal ini mohon jadi perhatian seluruh officia, pelatih dan peserta masing masing,” pesannya.
Sementara itu Kakankemenag diwakili Kasubbag TU H Yossef Huda, menyebut dengan dikukuhkannya dewan hakim dan panitera, maka sepatutnya dapat memperhatikan fungsi hak dan kewajiban masing-masing.
“Ketika bapak dan ibu sebagai ketua kontingen, official, ataupun pelatih bisa memberikan amanah tersebut kepada tim penilai atau dewan hakim untuk administrasi penilaian nanti, insyaallah tidak akan terjadi gesekan satu sama lain. Dengan catatan sama-sama mengerjakan kewajiban dan hak yang kita dapatkan,” jelasnya.
Pihaknya meyakini, bahwa komitmen tersebut sudah terpatri dalam diri masing-masing kontingen ataupun dewan hakim. Tinggal lagi bagaimana upaya untuk lebih menguatkan dan menyempurnakan niat secara objektif. Sehingga penilaian itu nanti menjadi sebuah hasil yang dapat diterima.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Porsadin VI Zulfira Zaisal mengharapkan agar peserta untuk berorientasi pada prestasi nasional, tidak hanya ditingkat provinsi Sumbar saja. Menurutnya Sumatera Barat harus kembali dapat berbicara banyak dikancah nasional seperti tahun sebelumnya.
“Semoga pelaksanaan Porsadin kali ini kita dapat melahirkan peserta yang berkualitas tentunya dengan usaha yang maksimal," ujarnya.
Momen yang sama, Ketua DPW FKDT Firdaus Ghani menyampaikan apresiasinya atas sumbangsih dan kiprah seluruh pihak yang telah menyukseskan gelaran Porsadin ke VI di Pessel.
Firdaus Ghani menyebut kehadiran seluruh kontingen di Pesisir Selatan dalam Iven Porsadin adalah menyatukan niat yang sama untuk kemajuan santri MDT Sumatera Barat dimasa mendatang.
“Untuk juara umum mengacu pada juknis nasional. Dengan kata lain semua yang juara mulai dari juara I hingga harapan III itu dinilai. Juara I skornya 9, Juara II scorenya 7 dan juara III mendapat score 5. Kemudian untuk harapan I score 3, harapan II score 2, harapan III mendapat score 1,” rincinya.
Didalam Juknis tertuang bahwa santri yang mendapatkan bonus hanya diberikan kepada peringkat I sampai III. Hanya saja, khusus panitia provinsi Sumbar telah menyepakati seluruh peringkat mendapat bonus.
“Meskipun bonusnya tidak banyak dalam bentuk penghargaan kepada santri. Karena bonus ini tidak ada alokasi anggaranmya, dan bonus ini juga lahir dari bantuan bapak ibu semuanya,” kata Ketua DPW FKDT.
Untuk itu pihaknya menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi dan kontribusi bantuan seluruh pihak dalam bentuk bonus.
“Sampai hari ini kami masih berharap ada donatur yang bisa menutupi kekurangan alokasi biaya untuk bonus nanti sebanyak 2 juta lebih. Kami bertekad walau sedikit, bonus ini akan kita upayakan untuk memenuhinya,” terangnya lagi.
Untuk bonus juara I 300 ribu, juara II mendapat 250 ribu, juara III 200 ribu. Harapan I 150 ribu, Harapan II 100 ribu dan Harapan III mendapat 50 ribu.
“Ini sudah menjadi kesepakatan. Dan ini hasil dari musyawarah dengan seluruh panitia,” ungkapnya.
Sedangkan untuk dewan hakim dan panitera Porsadin, panitia telah berkomitmen menghadirkan Dewan hakim yang profesional, objektif dalam penilaian dan memiliki kedisiplinan tinggi.
“Bagaimana pun bjektifitas dewan hakim selalu menjadi sorotan disetiap penyelenggaraan Porsadin.” Tandasnya.
Hadir Kasi PD Pontren Kankemenag Kabupaten Pessel Sudirman, Ketua DPW FKDT Firdaus Ghani, Ketua Panitia Pelaksana Zulfira Zaisal, Official, pelatih dan peserta Kabupaten/kota se-Sumatera Barat.(vera)