Padang (Humas)- Hari terakhir, berpusat di Room Bagindo Hotel Padang, Rabu (06/12/23) Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat gelaran pembinaan pengelola Data EMIS terhadap 40 operator Ponpes, MDT dan TPQ angkatan III berlangsung lancar.
Dalam agenda pembinaan, juga berlangsung bimbingan teknis dari sejumlah pemateri diantaranya Efrian Ketim Pendidikan Kesetaraan dan Sisfo Bidang Papkis, Harry Setia Hadi praktisi IT, Hj Fatmawati operator Bidang Papkis.
Mengawali pertemuan, Ketua Tim PK dan Sistem Informasi Bidang Efrian mengutarakan pembinaan sekaligus silaturahim ini dilaksanakan sebagai upaya menghimpun permasalahan atau kendala yang selama ini dialami oleh operator EMIS dalam mengaplikasikan penginputan data disatker masing-masing.
Selain itu, disampaikan Efrian bahwa EMIS dengan validitas datanya merupakan penunjang proses perencanaan serta penentuan arah kebijakan program pada Kementerian Agama.
Sehingga untuk menunjang hal itu, pendataan Pondok Pesantren, TPQ dan Madrasah Diniyah dilakukan sebagai dasar penyusunan program dan kebijakan pendidikan yang tentunya senantiasa memperhatikan validitas datanya.
Sementara penanggung jawab EMIS Bidang Hj Fatmawati dalam pemaparan bimbingan atau pembinaan mengatakan sosialisasi pendataan emis 4.0 yang dilaksanakan saat ini dimaksudkan dengan tujuan melakukan evaluasi atau pun review kembali alur pengerjaan EMIS oleh Lembaga Pendidikan Islam.
"Baik Pondok pesantren, PKPPS, MDT, TPQ sampai proses menghasilkan BAP EMIS sesuai proses update emis." Katanya
Menurutnya sejumlah persoalan yang dihadapi saat ini, khususnya di Sumatera Barat, terkait SDM pengelola data yang masih minim sehingga menganggap bahwa aplikasi EMIS tidak memadai digunakan akibat masih banyak fitur yang kurang dalam proses penyelesaian.
Sementara faktanya dilapangan tak sedikit si operator yang belum memahami secara baik proses pekerjaan emis itu sendiri. Hal itu terjadinya dinilai Fatmawati karena kurangnya budaya mau membaca panduan yang sudah disediakan dalam aplikasi pada akun pengguna.
Selain itu, analisa data EMIS yang dihasilkan lembaga pendidikan Islam dengan proses integrasi data emis ke server pusdatin hingga menghasilkan data valid ke aplikasi verval pd milik Kemdikbud yang merupakan verval peserta didik dalam sebuah lembaga sebagai indikator hasil integrasi data valid antara aliran data kemenag dengan Kemdikbud berimpact pada banyak hal, jelasnya.
Dalam materi Hj Fatmawati memaparkan materi FAQ (Frequently Asked Questions) EMIS 4.0 Pontren, baik itu terkait akun, kelembagaan, sarana prasarana, santri, ustadz, konfirmasi dan BAP.
Pada kesempatan itu Fatmawati memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk menyampaikan keluhan atau keraguan mereka dalam mengoperasikan aplikasi EMIS selama ini.
Tak sedikit peserta yang langsung menghampirinya langsung disela praktik input aplikasi.
“Proses identifikasi kasus yang timbul terkait proses pengerjaan emis dari lembaga pendidikan yang beragam harapannya bisa diselesaikan dengan baik, sehingga dapat memperoleh akurasi data yang berkualitas dan valid kedepan," tutupnya.(vera)