Batusangkar-Humas Info : Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tanah Datar, H. Amril meninjau 2 opsi lokasi tanah untuk relokasi MTsN 7 Tanah Datar yang rusak berat akibat bencana longsor dan banjir lahar dingin di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan pada Selasa (28/5). Survey lokasi hari ini didampingi oleh Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Agustamam, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Abu Hanifah Nasution serta beberapa pegawai Kantor Kemenag Tanah Datar, sedangkan dari pihak sekolah, selain Kepala MTsN 7 Tanah Datar, Setrial didampingi Kaur TU, H. Andika Tri Hasnedi juga hadir perwakilan pemilik tanah, Wali Nagari dan Kepala KAN Sungai Jambu.
Pasca bencana, kondisi MTsN 7 Tanah Datar rusak berat dan dinilai tidak layak lagi untuk dibangun kembali di lokasi yang sama mengingat lokasi tersebut berada di area rawan bencana serupa. Adapun masyarakat setempat menginginkan jika direlokasi maka lokasi baru tetap berada di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan. Tokoh masyarakat bersama Wali Nagari dan KAN setempat kemudian menawarkan ke Kantor Kemenag 2 opsi tanah dari masyarakat setempat dihibahkan untuk kemudian dibangun MTsN 7.
Opsi pertama lokasi tanahnya berada di Kalumpang, kurang lebih 2 km dari lokasi Madrasah saat ini, sedangkan opsi kedua berada di Malaro dekat dengan perbatasan Nagari Sungai Jambu dan Sawah Tangah. Keputusan pemilihan tanah yang akan dibangun kemudian diserahkan kepada Kementerian PUPR yang juga akan membangunan bangunan gedung Madrasah dengan kontraktor rekanan PT. Brantas Adipraya.
"Hari ini Kantor Kemenag melihat 2 opsi tanah yang akan dihibahkan untuk relokasi MTsN 7, nanti kita beri masukan pertimbangan kepada Kementerian PUPR terhadap kedua opsi tersebut", ujar H. Amril. Sehari sebelumnya, Wali Nagari, Ketua KAN dan pemilik tanah telah mendatangi Kantor Kemenag dan menyerahkan surat kesediaan terhadap tanahnya yang akan dihibahkan. Sebagai instansi yang menaungi Madrasah, Kantor Kemenag akan berikan pertimbangan ke PUPR, pertama kelayakan akses jalan ke lokasi Madrasah dan kedua memperhatikan keamanan dan kenyamanan siswa yang akan belajar di Madrasah tersebut. "Harus kita perhatikan akses jalan untuk bahan bangunan yang akan dibawa ke titik lokasi, kemudian aspek aman dan nyaman agar para orang tua calon siswa berminat menitipkan anaknya untuk belajar ke MTsN 7 Tanah Datar ini", tutup H. Amril.
Rencananya tim dari Kementerian PUPR akan meninjau lokasi pada esok hari, sementara hari ini kotraktor PT. Brantas Adipraya telah melakukan survey lokasi serta menggambar peta lokasi tanah dan calon bangunan untuk dilaporkan ke Kementerian PUPR. Kemenag Tanah Datar berharap proses penunjukkan tanah relokasi berproses cepat sehingga bangunan gedung Madrasah juga cepat selesai dan proses belajar mengajar bisa berjalan normal kembali. (AP/Ad/UH)