Tingkatkan Layanan, Wamenag Sebut Petugas Haji 2025 Akan Dikombinasi dengan TNI

Padang, Humas--Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo HR Muhammad Syafi'i mengatakan Kementerian Agama sedang mengusulkan pelibatan personel TNI sebagai petugas haji 2025 dalam upaya peningkatan layanan kepada jemaah haji asal Indonesia di Tanah Suci.

Hal ini diungkapkannya usai membuka Gathering Performance Review BPS (Badan Penerima Setoran) BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) Kuartal III yang digelar Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH) RI, Sabtu (2/11) malam di Padang.

Hadir Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Hadir Plt. Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin beserta Kabag TU dan Kepala Bidang, BPS BPIH, dan perwakilan BPKH se Indonesia.

"Dalam rangka peningkatan pelayanan, petugas haji harus dikombinasi dengan TNI. wacana pelibatan unsur TNI, semata-mata untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji. Karena masih ditemukan petugas yang tidak disiplin atau optimal dalam melayani jamaah," ungkap Wamenag.

Wamenag berharap, usulan tersebut dapat memperbaiki layanan terhadap jemaah haji asal Indonesia agar semakin baik, sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang disampaikan jamaah usai menunaikan Rukun Islam kelima tersebut.

"Nantinya Kementerian Agama mengusulkan kuota 50 hingga 60 persen personel TNI menjadi petugas haji, sedangkan sisanya bisa diisi oleh perwakilan dari organisasi masyarakat dan lainnya. Untuk TNI tentu pangkatnya yang di bawah kapten," kata Wamenag.

Namun lanjut Wamenag yang kerap disapa Romo ini menegaskan pelibatan unsur TNI sebagai petugas haji baru sebatas usulan sehingga akan ada tinjauan atau kajian mendalam dari berbagai pihak terkait.

"Saya ingin efektif ke depannya. Tahun ini pelaksanaan haji masih di bawah Kementerian Agama walaupun operatornya sudah mulai didelegasikan perlahan ke Badan Penyelenggara Haji," katanya.

Kementerian Agama sebut Romo, tentu tidak berdiri sendiri dalam pelaksanaan haji. Ia mengapresiasi kerja keras dan ketja sama yang terus terjalin baik dengan BPKH maupun dengan stake holder lain yang berusaha hingga saat ini.

"Evaluasi dan inovasi ke depan kita akan laksanakan dengan rasa suka cita demi kepentingan jemaah. Karena tahun 2024 lalu kita adalah penerima kuota haji terbesar bahkan sepanjang tahun," jelas Sumando (menantu) orang Minang ini.

"Mari kita satukan kerja keras ini menjadi perbaikan yang cemerlang dimasa yang akan datan. Mudah-mudahan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh BPKH dan stake holder yang lain akan memberikan perbaikan bagi pelayanan jemaah," pungkas Wamenag. Rsn


Editor: Risna
Fotografer: Rina