Wakili Ketua DWP Hadiri Workshop Guru RA, Ny Wermayuda Hendri Pani Dias: Guru RA Wajib Kuasai Empat Hal  

Padang (Humas)- Guru merupakan komponen terdepan dalam pendidikan. Karena itu kualitas guru Raudhatul Athfal (RA) perlu terus ditingkatkan. 

"Guru merupakan komponen terdepan dalam pendidikan. Kualitas guru sangat penting karena akan menentukan kualitas output pendidikan. Karenanya kualitas guru perlu terus ditingkatkan," demikian diutarakan Ketua Bidang Pendidikan DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny. Wermayuda Hendri Pani Dias saat hadir dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru RA Ikhlas DWP Kanwil Kemenag Sumbar dalam Penyusunan Modul Ajar Berbasis IT, Sabtu (08/04/2024). 

Berpusat di Aksana Hotel Padang perempuan yang akrab disapa Ny Weri ini memberikan motivasi dan semangat yang luarbiasa kepada guru RA. Menurut Ny Wery guru RA Ikhlas DWP Kanwil Kemenag Sumbar ikut berperan aktif membina anak didiknya menjadi para pencetak prestasi gemilang pada bidangnya.

Maka menjadi wajar, ketika animo masyarakat untuk mendaftarkan anak mereka ke RA Ikhlas DWP Kanwil Kemenag Sumbar sangat tinggi. 

“Bagaimana tidak, untuk tahun ajaran 2024 / 2025 tercatat sudah 176 anak yang mendaftar ke RA, padahal belum di buka pendaftaran sama sekali, ini patut diapresiasi dan disyukuri," ungkapnya.

Terkait hal itu, sangat penting bagi guru RA mensyukuri sekaligus sebagai pemantik untuk terus mengupgrade kompetensi diri baik dalam bidang pengetahuan, pengembangan diri dan IT.

Secara implisit, motivasi guru merupakan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan. Dengan kata lain menurut Ketua Bidang Pendidikan DWP Kanwil Kemenag Sumbar ini, sekecil apapun pekerjaan, jika dilakukan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi pasti akan sukses dan berhasil.

Kedua, prestasi yang dicapai dengan adanya lomba dan even yang diselenggarakan pihak terkait selama ini, menjadi spirit dan energi untuk melakukan yang terbaik.

 "Tidak perlu menargetkan harus juara, tapi bisa ikut berpartisipasi dan seiring waktu menjadikan pengalaman dan evaluasi sendiri. Prestasi ini sangat menentukan juga bagi motivasi guru.” Ujarnya.

Ketiga, pengembangan diri seorang guru. Menurut Ny Wery sapaan arabnya,  kurikulum merdeka mewarnai metode pembelajaran yang selama ini dilakukan. Artinya, metode pembelajaran lebih fleksibel dan tidak monoton di ruang kelas saja.

 "Namun juga bisa mengajak anak didik untuk berkreasi di ruang kelas. Dalam hal ini guru perlu mengembangkan diri dan kompetensi mereka. Terlebih dengan perkembangan teknologi sekarang ini," katanya.

Keempat, kemandirian dalam bertumbuh. Makna dari kurikulum merdeka itu sendiri adalah pengembangan dan potensi yang ada di madrasah dan wilayah masing-masing sesuai perkembangan masyarakat. 

Ny Wery meyakini semangat guru dalam mengajar dan mendidik, akan berdampak besar terhadap peserta didik. Begitu pula sebaliknya.

“Tentu saja hal ini juga bergantung kepada kualitas gurunya. Jangan mudah menyerah, ciut dan putus asa menghadapi tantangan di lapangan. Karena proses yang akan membuat kita sukses. Jangan sampai menunjukkan kesan lemah dan loyo dihadapan anak-anak." jelasnya memberi spirit.

Namun demikian pihaknya menilai guru RA  Ikhlas terlihat bertanggung jawab dengan pengabdiannya sebagai guru selama ini.

"Alhamdulillah saya melihat guru RA Ikhlas ini semuanya punya semangat tinggi untuk memberikan kontribusi terbaiknya untuk anak didik. Untuk itu mewakili Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar, kami pengurus DWP mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya, atas peran aktif dan ikhtiar guru RA selama ini, semoga kian maju dan semakin dibutuhkan masyarakat," harapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Madrasah yang didaulat sebagai salah seorang pembicara dalam workshop menuturkan seluruh guru RA perlu mempertegas pemahaman mereka tentang perbedaan mengajar di RA dan TK. 

Dikatakan Hendri Pani Dias mengajar di RA itu harus memahami betul tentang STPPA. Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak  (STPPA) harus sesuai dengan Perdirjen Pendis nomor 3331 tahun 2021. 

Dimana  disebutkan bahwa standart minimal terhadap kemampuan yang dicapai oleh anak disetiap aspek perkembangan dan pertumbuhannya mesti memiliki ciri khas keislaman.

"Kata kuncinya adalah ciri khas keislaman, "katanya pada kegiatan yang juga dihadiri Kepala RA Ikhlas DWP Kanwil Kemenag Sumbar ini.

STTPA merupakan adalah panduan tindak lanjut dari KMA No. 792 Tahun 2018 yang pelaksanaannya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keputusan ini merupakan pedoman implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal, sambung Hendri Pani Dias.

Untuk itu, menurutnya STPPA itu harus memenuhi kriteria diantaranya, pertama guru mampu mengkreasikan semua aspek perkembangannya dengan Pendidikan Agama Islam.

Kedua, penjabaran enam aspek perkembangan itu mesti berdasarkan Al-Qur'an dan hadist.

Ketiga, memberikan stimulasi kepada anak dalam aspek apapun, guru sebaiknya mengacu pada Al-Qur'an dan hadist yang mendukung.

Keempat, guru dapat memilih landasan Alquran hadist yang lain, selama memiliki korelasi STPPA RA.

“Intinya, ketika guru RA mengajarkan apapun perkembangan fisik atau pun mental, motorik kasar dan motorik halusnya, bahkan perkembangan pengetahuannya, penampilan seni, kegiatan keterampilan apapun itu, guru harus mampu mengaitkan dengan nilai nilai Islam." rinci Hendri lagi.

Kemampuan guru yang mampu menginternalisasi nilai nilai tersebut akan menjadi ciri khas dari pembelajar yang ada di RA. 

"Bahkan termasuk didalamnya kalimat kalimat thayyibah. Terlebih dalam kegiatan ini guru RA sedang menyusun modul. Maka itu harus menjadi ruh yang dibuat guru RA, " katanya.

Selain itu, ia mengimbau guru RA harus terus berkreasi dan berinovasi .

Kedua, agar pembelajaran bisa terarah maka modul yang sedang  disiapkan tentu akan menjadi insight pengetahuan baru bagi guru sekaligus  implementasi dalam kurikulum merdeka.

Terakhir, guru RA harus mampu melakukan integrasi semua aspek pembelajaran dengan nilai-nilai Al-Qur'an dan hadist.

Mewakili Kakanwil selaku pembina DWP Kanwil Kemenag Sumbar, Hendri PD menyambut baik dan mendukung sepenuhnya apa yang diikhtiarkan guru RA Ikhlas dalam rangka meraih kompetensi disiplin guru guru RA dalam mewujudkan pembelajaran yang bermutu.

Kegiatan yang menghadirkan Narasumber dari BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Sumbar Dr. Yenita tersebut diakhiri dengan dialog dan bernyanyi bersama para peserta.(vera)


Editor: -
Fotografer: -