Wirid Mingguan, Kakanwil: 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, Penulis Dunia Tempatkan Nabi Muhammad di Urutan Pertama 

Padang (Humas)- Kakanwil Kemenag Provinsi Sumbar, H. Helmi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terdalam kepada jajaran pejabat dan ASN yang hadir pada wirid rutin mingguan Kanwil Kemenag Sumbar.

“Beberapa catatan yang kami sampaikan, terimakasih saya ucapkan  atas kehadiran pejabat dan ASN kanwil Kemenag Sumbar yang hadir hari ini, semoga kegiatan ini terus dilaksanakan,” katanya pagi ini Jum’at (29/09) dihadapan penceramah H Djanuis Syukur dan jajaran pejabat serta ASN Kanwil Kemenag Sumbar.

Kakanwil Helmi mengingatkan dalam sebuah hadist dikatakan peringatan nabi Muhammad Saw merupakan perkara baru yang baik dan tidak menyalahi satupun hal yang disebutkan berangkat dari pro dan kontra yang berkembang.

“Barang siapa yang memulai dalam Islam sebuah perkara yang baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya itu, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya. tanpa berkurang sedikitpun pahala yang mereka dapatkan.(HR.Muslim).

Bisa disimpulkan bahwa, merayakan Maulid Nabi diperbolehkan karena sebagai jalan untuk mendapatkan pahala sekaligus untuk kemaslahatan umat, lanjutnya.

“Terlepas dan pro dan kontra peringatan Maulid Nabi Saw, kita harus  bersyukur, bisa memperingati maulid Nabi Saw. Rasulullah adalah sosok pemimpin umat yang diakui oleh lawan, apalagi kawan. Melalui peringatan Maulid ini, menambah kecintaan kepada Rasulullah Saw” ujarnya.

Terlebih lagi buah karya seorang penulis dunia dalam buku yang berjudul 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Michael H Hart, menempatkan Rasulullah menjadi urutan pertama tokoh yang paling berpengaruh di dunia,  

Menurutnya tidak ada satu pun pemimpin didunia yang mampu merubah dunia dengan mengembangkan dakwah atau pun agama kecuali Nabi Saw.

Helmi mengedepankan dua kunci utama kesuksesan Rasulullah sebagai pemimpin umat muslim pada masanya 

Pertama, Personalitinya, apa yang disebut dengan suri tauladan. Beliau selalu sesuai kata dengan perbuatan.

Kedua, menjembatani hati manusia. Bukan saja terhadap sesama manusia yang beragama muslim tapi juga non muslim. 

"Mari ini kita jaga hubungan baik dengan sesama manusia, sesama muslim maupun non muslim.” Katanya.

Dalam Islam diajarkan rasa kasih sayang antar sesama muslim karena faktanya semua adalah saudara seiman. Rasulullah SAW sangat melarang umatnya yang saling membenci dan berselisih karena itu bisa memecah belah persatuan ukhuwah Islamiyyah.

“Momen peringatan Maulid ini, kita perbaiki diri. Tidak ada gunanya dengki , ghibah, hasad, tidak ada satu pun di dunia yang tidak bisa diselesaikan. Tak usah curhat ke media sosial, ke teman-teman lain yang belum tentu juga berpikir positif terhadap kita,” pesannya menutup arahan.

Hadir pada gelaran wirid rutin yang mendatangkan penceramah Ustadz H Djanuis Syukur ini Kabag TU H Miswan, jajaran Kabid, Jajaran Ketua Tim masing-masing bidang, JFT dan JFU, Pramubhakti, dan mahasiswa/siswa magang (PKL) di lingkup Kanwil Kemenag Sumbar.(vera)

 


Editor: -
Fotografer: -