Setiap kisah dalam surat Al Kahfi mengandung pelajaran tentang iman, keteguhan hati, kesabaran, dan keikhlasan dalam beramal. Selain itu, membaca dan merenungkan makna surat Al-Kahfi dapat memperkuat keimanan seorang Muslim, memperdalam pemahaman tentang takdir dan ketetapan Allah, serta mengajarkan bagaimana seharusnya seorang hamba menghadapi ujian hidup dengan penuh tawakal dan keyakinan kepada Allah SWT.
"Al Kahfi dibaca di Hari Jum'at, hari jum'at adalah harinya kiamat, Kiamat tercepat yaitu kematian kita,"
surat Al Baqarah ayat 28 menjelaskan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Tepatnya, kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan kehidupan di dunia ini hingga kemudian memusnahkannya.
Demikian penggalan tausiah disampaikan oleh Muhammad Khalilulrahman, Da'i Baznas Kabupaten Tanah Datar dalam wirid Mingguan ASN Kantor Kemenag Tanah Datar Jum’at (01/11) di Mushalla Kantor Kemenag Tanah Datar yang diikuti oleh seluruh ASN Kantor Kemenag Tanah Datar.
Selain memperkuat kuantitas dan kualitas ibadah sebagai bekal setelah mati kelak, ada ibadah-ibadah yang tidak akan terputus meskipun kita tidak lagi di dunia. "Amal jariyah, ilmu yang bermanfaat serta Do'a anak yang sholeh. Bekal ini yang menjadikan kita cerdas dalam mengingat dan menghadapi kematian," ujar Da'i yang sering disapa ustadz Khalil ini.
Pada kesempatan tersebut kepala kantor Kemenag Tanah Datar H. Amril dalam arahannya mengingatkan tentang kematian.
“Untuk bekal yang akan kita bawa nanti di akhirat kita Harus memperbaiki diri atau transformasi diri, dari yang belum baik menjadi yang lebih baik”. Ungkapnya.
Lebih lanjut H. Amril juga mengingatkan untuk perbanyak amal ibadah baik yang wajib maupun sunat serta jauhi dosa dan kesalahan. “Tebarkan kebaikan, ketulusan, keikhlasan di setiap kehidupan," tutupnya. (UH/AP)