Limapuluh Kota, Humas – Sebanyak 170 santri Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah, Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, sukses gelar Wisuda Tahfiz dan Perpisahan Kelas XII dengan tema “Menyulam Cahaya Ilahi, Generasi Qur’ani Menuju Peradaban Gemilang”.
Pelaksanaan Wisuda Tahfiz dan Perpisahan Kelas XII bertepatan dengan Milad ponpes yang ke-36. Wisuda Tahfiz angkatan ke-10, dan Perpisahan Kelas XII angkatan ke-VIII merupakan dua kegiatan dalam rangka menyukuri 36 tahun pondok pesantren mencetak generasi qur’ani anak didik bangsa, melahirkan generasi emas, yang memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan di pesantren.
Hadir dalam kegatan tersebut, Gubernur Sumatra Barat, diwakili Syafrudin S. Pd, MM., PWM Sumatra Barat, diwakili Wakil Ketua, Drs. Marhadi Effendi, M.Si., Wakil Bupati, Ahlul Badrito Resha, Kepala Kankemenang, diwakili Kepala Seksi Bimas Islam, Gunawan Bulfi S. Th. I M.H., Kapolres diwakili oleh KBO Bimas, Masrialdi, Koramil 50 Kota, PDM 50 Kota, Yusmar Khalif, Badan Pembina Pesantren (BPP) Ki Jal Atri Tanjung, Plh. Mudir, Nurul Hadi, unsur pimpinan Ponpes Al Kautsar, dan ayah bunda beserta tamu undangan.
Gunawan Bulfi dalam sambutannya mengatakan, pondok pesantren bukan hanya sebuah lembaga pendidikan berbasis agama saja, namun juga mempelajari berbagai ilmu pengetahuan umum. Dengan berdirinya Ponpes Al Kautsar, memberikan ruang pendidikan kepada anak-anak bangsa untuk menjadi agen perubahan di masa yang akan mendatang.
“Jaga terus hapalan ananda semuanya. Ketika Alquran ada di dada kita, Allah selalu menjaga kita. Hapalan Alquran itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Al Kautsar tidak berhenti sampai di sini,” ungkap Gunawan.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Syafruddin juga menyampaikan selamat dan sukses atas milad Ponpes Al Kautsar yang ke-36. Syafruddin mengatakan, kegiatan Wisuda Tahfiz bukan hanya sebuah seremoni. Ilmu dan hapalan yang telah dicapai agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan berhenti membaca dan mempelajari Alquran. Pahami kandungan yang ada di dalamnya, dan satu hal lagi, hormati orang tua dan guru. Karena tanpa mereka, ananda bukanlah siapa-siapa,” tutup Syafruddin. (HAK/Nina)