Wujud KUA Revitalisasi, PAIF KUA Kecamatan Harau Laksanakan Bina Keluarga Sakinah Dan BRUS

Limapuluh Kota, Humas – Sebagai KUA Revitalisasi, KUA Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, terus berbenah menjadi yang terbaik dalam layanan masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap adalah Bina Keluarga Sakinah dan Bina Remaja Usia Sekolah (BRUS). Kegiatan yang dilaksanakan ke sekolah-sekolah ini melibatkan siswa tingkat SMP dan SMA.

Pada kegiatan Jumat (20/9), tim pembina Keluarga Sakinah dan BRUS KUA Kecamatan Harau melakukan kegiatan di SMPN 4 Harau.  Tim dipimpinan Kepala KUA Kecamatan Harau, Gunawan Bulfi, dibersamai oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional, Hj. Wiwi Mardinialis, Yosi Purnama Sari, serta Penyuluh Agama Islam Non PNS lainnya.

Dalam materi yang disampaikan, Wiwi mengurai topik terkait Keluarga Sakinah.  Bina Keluarga Sakinah merupakan bagian dari program KUA Pusaka, yaitu Pusat Layanan Keluarga Sakinah, yang merupakan salah satu program KUA Revitalisasi. KUA Kecamatan Harau sebagai KUA Revitalisasi memiliki tanggung jawab untuk memberikan layanan Bina Keluarga Sakinah.

“Jadi pada kesempatan ini kita melaksanakan dua agenda sekaligus. Pembinaan Kelurga Sakinah bagi orang tua siswa dan Bina Remaja Usia Sekolah atau BRUS bagi siswa. Tujuan kita adalah memberikan pemahaman apa itu keluarga sakinah kepada orang tua, dan memberikan ilmu bagaimana berumah tangga yang sesuai sunah kepada siswa,” jelas Wiwi.

Menampik adanya segelintir pandangan yang mengatakan bahwa terlalu dini siswa mendapatkan ilmu tentang berumah tangga, Wiwi menjelaskan bahwa justru saat diumur inilah pemahaman bagaimana membangun keluarga yang baik itu harus ditanamkan, karena mereka telah mamasuki usia temaja. Hal ini justru akan membentengi mereka dari hal-hal yang negatif.

“Keluarga sakinah itu akan lahir dari perencanaan yang matang, ilmu yang mendalam, dan memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing pasangan. Jika mereka telah memiliki ilmu, sampai saatnya memasuki jenjang pernikah, mereka telah siap,” lanjut Wiwi.

Terakhir Wiwi menjelaskan, program Bina Keluarga sakinah dan Bina Remaja Usia Sekolah adalah program yang terus disosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini juga sebagai langkah dalam menekan angka percerai. Banyaknya kasus perceraian, menurut Wiwi salah satu faktornya dalah minimnya ilmu berkeluarga, sehingga hak dan kewajiban pasangan tidak dipahami, dan yang dikemukan malah ego.

“Kita berharap angka perceraian dapat ditekan dengan kegiatan seperti ini. Sebagai penyuluh, sudah menjadi tugas kami menyampaikan ini kepada masyarakat, meski pun ke daerah yang akses jalannya lumayan menantang nyali dan penuh perjuanagn, seperti daerah Buluh kasok, Kecamatan Harau ini,” pungkas perempuan ramah ini sambil tersenyum.(Nina)

 


Editor: Nina
Fotografer: Nina