Kakanwil Minta. Kepala, Pejabat Bersama Bawahan Kompak dan Saling Mengingatkan

Kakanwil Minta. Kepala, Pejabat Bersama Bawahan Kompak dan Saling Mengingatkan

Padang, Humas – Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, ingatkan setiap kepala kantor, pejabat eselon bersama bawahan di institusinya, agar kompak, rukun dan jalin keharmonisan antar sesama dengan maksimal. Tinggal beberapa hari lagi bulan Ramadhan secara bersama juga akan dihadapi.

Sebagai aparatur Kementerian Agama, seperti di Sumatera Barat, dengan 19 Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, harus menjaga muruah (citra) lembaga ke arah lebih baik, saling terbuka, terus mengngatkan antara satusama lain, manjauhi sikaf tidak terpuji, kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, pada rapat evaluasi realisasi anggaran triwulan I tahun 2021 di aula Amal Bakti I, Padang, Rabu (7/4).

Di setiap lembaga, seperti jajaran Kementerian Agama di Sumatera Barat, ulasnya, tentu tidak semua aparatur, termasuk unsur pimpinan bersama pejabatnya yang tidak menginginkan terjadinya perbuatan tidak terpuji di lembaganya. Selain tempat untuk bersawah atau mencari nafkah bagi aparatur yang ada, mulai kalangan pejabat sampai staf. Kementerian Agama, juga tempat beribadah.

Untuk itu, ulas Kakanwil lagi, maka jadikanlah Kementerian Agama sebagai lembaga yang disenangi dan disayangi. Jika ada persoalan, termasuk sikap pimpinan atau atasan tidak sesuai dengan aturan yang ada, beritahu dan ajaklah pimpinan atau atasan bersangkutan atas kejanggalan telah mereka lakukan. Pemberitahuan dimaksud, tentu harus dkuatkan dengan beberapa catatan dari kondisi yang dialami.

Orang yang baik, ulasnya lagi, adalah mereka dengan kemauan dan kesungguhannya mau memberikan usul, saran atau pandangan kepada orang lain, sehingga masing-masingnya bisa merubah sekaligus memperbaiki sikafnya. Sebaliknya, sangat disayangkan jika ada oknum tertentu sengaja memperkeruh suasana, dengan melakukan peruatan tidak terpuji.

Tidak terjadinya keharmonisan antara pimpinan, pejabat bersama staf di suatu unstitusi, ingat Hendri, bukan semata karena terbatasnya ilmu pengetahuan, minimnya wawasan, dan kurangnya pengalaman berkarya. Di antara penyebabnya terjadinya kondisi itu adalah, adanya pembeda-bedaan, pengkotak-kotakan dan perbedaan pendapat di kalangan aparat di institusi bersangkutan.

Setiap pimpinan, apakah sebagai kepala bersama para pejabat, termasuk di tingkat Kanwil Kementerian Agama, tentu mengetahui kondisi dan keadaan bawahan atau staf di unit kerjanya. Jika ada oknum yang kurang bersahabat, malah akan merusah nama baik lembaga, tugas pimpian adalah mencari akar masalah, selanjunya menasihati.

Lalu, katanya lagi, jika ada pegawai atau staf meresa tidak puas terhadap sikap (perbuatan) yang dlakukan oknum pimpinan, termasuk atasan langsungnya. Sikap pegawai bersangkutan adalah berbicara dan memberitahukan kondisi yang dialamiya secara langsung kepada okum pimpinan dimaksud. Bukan membuat tindakan tidak terpuji atau bertindak di belakang oknum pejabat.     

Melalui bulan puasa ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, tambah Hendri, marilah secara bersama merubah kebiasaan diri dengan membuang jauh-jauh sikap tidak terpuji, memperbanyak amal dan pengabdian kepada Yang Maha Kuasa. Jadikan Kementerian Agama ladang amal, dan tempat mencari nafkah. (zar)