Kabag TU Pusdiklat Teknis Bahas Pengangkatan Aparatur yang Telah Ikuti Diklat dan Cermati AKP

Kabag TU Pusdiklat Teknis Bahas Pengangkatan Aparatur yang Telah Ikuti Diklat dan Cermati AKP

Padang (humas)- Validasi Hasil Sinkronisasi Data dan Analis kebutuhan pelatihan sangat penting dilakukan, agar jenis diklat yang diadakan di Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI sesuai dengan yang dibutuhkan dari Kemenag Provinsi Sumatera Barat. Tujuan kegiatan ini untuk mendiskusikan pemetaan data aparatur untuk mengikuti pelatihan, yang muaranya akan berdampak pada  pengetahuan, keterampilan, keahlian ASN dalam melaksanakan tugas secara profesional. Demikian ditekankan Kabag TU  Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Hj Puji Kusbandari, SPd.MM, dalam pemaparannya pada  kegiatan Validasi Hasil Sinkronisasi Data dan Analisis Kebutuhan Pelatihan yang dikemas dalam bentuk FGD, Jum'at (02/07) siang.

Kabag TU menuturkan Analisis Kebutuhan Pelatihan yang yang digagas Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan ini bertujuan untuk menjamin terwujudnya pelatihan yang berstandar dan bermutu kedepan.

Pejabat kelahiran 1966 tersebut mengatakan, sebagaimana diketahui Pusdiklat memiliki 2 Pusdiklat. "Pusdiklat Administrasi dan Pusdiklat Teknis. Kita punya UPT 14 unit diseluruh Indonesia."ucapnya mengawali presentasi.

Dalam rencana pengembangan kompetensi jangka panjang atau pendek, lanjutnya mencakup tiga hal urgen diantaranya, Penyusunan kebutuhan Pelatihan, Analisis Kebutuhan Pelatihan, Prioritas Pelatihan. 

"Tujuan AKP ini sendiri adalah untuk mengetahui jabatan yang sangat membutuhkan Pelatihan." Ujarnya. 

Menurutnya, validasi dan sinkronisasi data perlu terus disesuaikan, mengingat regulasi yang memayunginya juga terus berubah. "Untuk 2022 mendatang, akan ada Pelatihan Prioritas dan Mandatoring." Ujarnya lagi.

Dijelaskannya bahwa analisis kebutuhan yang sekarang, sudah melalui  beberapa tahapan. "Untuk Tahap pertama mencapai target. Tahun ini output pelatihan 300%." Kata Pudji yang dimoderatori Jarmil selaku Kasubbag Kepegawaian dan Hukum kanwil Kemenag Sumbar.

Pudji memastikan bahwa pelatihan yang dilakukan pusdiklat terus berbenah dengan standar dan mutu yang baik dan sama. "Inovasi madrasah kita juga bertatap muka setiap hari, hanya saja untuk multi media kita melakukan tatap muka di berbagai wilayah di Indonesia, yang kemarin sempat tertunda. Disamping pondok pesantren, multi media, inovasi madrasah, ada pula penguatan moderasi beragama yang sudah dilakukan di Banjarmasin, Medan dan Tangerang sebelum ini. Semarang yang tertunda, karena ada SK Gubernur untuk penundaan, akibat covid." Ungkapnya.

Kabag TU Pusdiklat menambahkan, selain penyuluh agama Islam, penyuluh agama Kristen, Katolik, Konghucu adalah prioritas yang mendapatkan pelatihan.

Lebih lanjut, Pudji juga mengingatkan jangan sampai ada pegawai yang sudah mengikuti pelatihan, namun tidak diangkat. "Kasihan dan sia sia kan kalau begini,"imbuhnya. Pasalnya, dikatakan Pudji hal ini juga mengakibatkan munculnya sederet masukan dan banyak protes yang masuk akibat kurang mencermati dengan baik esensi pelatihan.

"Karena pernah terjadi sebelum ini, ada yang belum mengikuti pelatihan, tapi sudah diangkat, sementara yang belum pelatihan malah diangkat. Bahkan yang tak kalah penting untuk diingat adalah orang yang sudah diangkat, harus ditempatkan sesuai dengan tusi dan keahliannya." Tekannya mengingatkan.

Terakhir Ia mengimbau agar para pengelola data untuk mencermati dengan baik pengisian data kebutuhan pelatihan sebagai validasi.

"Validasi Hasil Sinkronisasi Data dan Analis kebutuhan pelatihan adalah ikhtiar Pusdiklat dan Kanwil Kemenag Sumbar untuk terus menerus melakukan upaya optimal, guna mencapai pelaksanaan pelatihan yang lebih baik. Karena kegiatan itu intinya adalah adanya perbaikan aparatur menjadi aparatur profesional" tutupnya.(vera)